PenaKu.ID – Menanggapi 100 Hari Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Yusfitriadi menyebutkan secara umum sudah sangat baik serta masyarakat Kabupaten Bogor berpotensi nyaman dibawa lima tahun kepemimpinan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik sekaligus Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Yusfitriadi, ia mengatakan bahwa dalam 100 Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor secara umum sudah sangat baik.
100 Hari Kinerja Pertama Bupati dan Wakil Bupati Bogor Secara Umum Sangat Baik
“Karena dari 16 bidang yang masuk ke dalam instrumen survei itu diratakan menjadi 82,1 persen, itu cukup baik lah,” kata Yusfitriadi pada PenaKu.ID, Senin (2/6/2025).
Kang Yoes menjelaskan, bahwa survei tersebut bukan terkait Evaluasi Kinerja, agar publik tidak salah persepsi terhadap dengan 100 Hari Pertama Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor tersebut.
“Satu hari ini hanya sebuah bentuk menguatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah,” jelasnya.
Masyarakat Kabupaten Bogor Berpotensi Nyaman di Bawa Lima Tahun Kepemimpinan Rudy-Jaro
Lalu ia menyebutkan tentang 100 Hari Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor ini seperti halnya Soft Take Off, yang artinya masyarakat berpotensi untuk nyaman dibawa lima tahun oleh Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi (Jaro Ade).
“Ditambah dengan Instrumen Survei itu ada Tiga Kotak yaitu Kotak Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja, Kotak Komunikasi dan Kotak Keyakinan,” kata Yusfitriadi.
“Nah, ditambah dengan keyakinannya pun itu di atas 70 persen, Masyarakat yakin bahwa Rudy-Jaro akan bawa perubahan dan perbaikan di Kabupaten Bogor, sehingga artinya cukup baik,” tambahnya.
Terdapat dua Highlight Tingkat Tertinggi dan Terendah
Namun, lanjut Yusfitriadi, didalam Kinerja Rudy-Jaro terdapat ‘Highlight’, yaitu mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi adalah Kebudayaan.
“Kita melihatnya, memang kasat mata dia (Rudy-Jaro) cukup konsen dengan Kebudayaan kan. Ganti gedung, nama tokoh-tokoh budaya, tokoh pahlawan dan jalan, dia juga sering jalan-jalan ke tempat-tempat yang selama ini luput dari perhatian pemerintah,” kata Yusfitriadi.
Tetapi, terdapat juga ‘Highlight’ yang terendah didalam 100 Hari Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor yaitu Ekonomi. Menurut dia Ekonomi termasuk Tata Kelola Tenaga Kerja.
“Itu emang dirasakan bukan hanya di Bogor, tapi juga di beberapa tempat Indonesia. Sehingga saya pikir cukup logik, ketika masyarakat kemudian berharap Ekonomi dan Tenaga Kerja yang kemudian mendapatkan perhatian penuh dari Bupati,” pungkasnya.**