Ekonomi

OJK Proses Izin Bursa Kripto Baru, Nama Konglomerat Haji Isam Mencuat

OJK Proses Izin Bursa Kripto Baru, Nama Konglomerat Haji Isam Mencuat
OJK Proses Izin Bursa Kripto Baru, Nama Konglomerat Haji Isam Mencuat/(pixabay)

PenaKu.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah memproses permohonan izin untuk pendirian satu bursa kripto baru di Indonesia. Kabar ini semakin memanaskan industri aset digital, terutama setelah munculnya spekulasi keterlibatan investor besar seperti Haji Isam.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan bahwa pengajuan izin ini bersifat komprehensif. Proses tersebut tidak hanya mencakup satu entitas bursa, tetapi juga melibatkan lembaga kliring serta tempat penyimpanan (kustodian) aset kripto.

Proses Verifikasi Tiga Entitas selain Haji Isam

Hasan Fawzi menjelaskan bahwa OJK saat ini sedang dalam tahap evaluasi pemenuhan persyaratan. “Masih dalam proses (pemenuhan persyaratan)… kalau ada yang kurang nanti kita minta lengkapi,” ujar Hasan di Jakarta, Jumat (31/10/2025). Ia menegaskan OJK tidak menetapkan tenggat waktu khusus dan akan fokus pada kelengkapan syarat.

Proses perizinan ini mencakup evaluasi mendalam terhadap berbagai aspek krusial. Aspek tersebut meliputi permodalan, kesiapan kelembagaan, serta infrastruktur sistem. OJK menekankan pentingnya konektivitas sistem antara bursa, lembaga kliring, kustodian, dan para pedagang aset digital.

Uji Kelayakan Haji Isam

Selain infrastruktur, OJK juga akan melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKT) secara menyeluruh. Proses ini akan menguji para pengurus, pemegang saham pengendali (PSP), jajaran komisaris, dan direksi dari calon bursa kripto tersebut.

Jika bursa baru ini disetujui, ia akan menjadi pesaing PT Bursa Komoditi Nusantara (CFX) yang telah lebih dulu beroperasi. Meskipun Hasan Fawzi enggan menyebut nama pemohon, di pasar santer beredar kabar bahwa sejumlah tokoh besar berada di balik pengajuan ini. Nama-nama seperti Pahala Mansury dan Pang Xue Kai disebut-sebut didukung oleh investor kakap, termasuk Samsudin Andi Arsyad (Haji Isam) dan Hapsoro Sukmonohadi (Happy Hapsoro).**

Exit mobile version