PenaPemerintahan

DS Temukan Kendala Perangkat dalam Laporan Anggaran

DS Akui Masih Temukan Kendala Perangkat dalam Laporan Anggaran
Bupati Bandung Dadang Supriatna

PenaKu.IDKang DS sapaan akrab Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatkan masih ditemukan beberapa kendala para perangkat daerah dalam hal penyerapan dan pelaporan keuangan.

Demikian ungkap Dadang saat memimpin kegiatan konsolidasi antarKepala Perangkat Daerah dan Sosialisasi Penerapan Sistem Merit di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dengan Komisi Aparatur Sipil Negara di Hotel Novotel Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/4/22) kemarin.

Untuk itu, lanjut Kang DS, sangat penting dan perlu adanya pemantapan serta pelatihan atau bintek terhadap para ASN yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, khususnya para pengelola keuangan.

“Kenapa harus demikian? berdasarkan hasil evaluasi kemarin dengan adanya SOTK (Susunan Organisasi Tata Kerja) baru ada beberapa kendala, terutama dalam hal pelaksanaan yang berkaitan dengan sistem laporan keuangan. Memang kelihatan ada yang melaporkan apa adanya. Untuk itu, pemantapan dan pelatihan perlu dilakukan, khususnya untuk pemegang anggaran. Supaya lebih fokus lagi, pelatihan itu penting. Apalagi saat sekarang sudah serba digitalisasi,” kata Kang DS.

Bupati pun melihat sudah nampak di jajaran Perangkat Daerah sudah ada kemauan untuk melakukan perubahan dan penyesuaian. Ia pun memaklumi dalam proses penyerapan anggaran saat ini masih dalam kondisi transisi.

“Tapi kita lihat penyerapan anggaran di triwulan kedua ini, harus betul-betul memberikan edukasi terhadap operasional tentang bagaimana bentuk laporannya karena memang sedikit ada kendala. Makanya, perlu ada bintek khusus pemegang keuangan supaya tidak ketinggalan dalam pelaporan keuangan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Kang DS turut menyampaikan berkaitan dengan DAU/DAK di Jabar, yang penilaiannya berdasarkan jumlah penduduk. Sebelumnya berdasarkan pada jumlah kabupaten/kota. Sehingga akumulasi anggaran yang didapat dari dana pusat, Provinsi Jawa Barat di atas Jawa Tengah dan sedikit lagi bisa mengimbangi Jawa Timur.

“Hal itu sangat menggembirakan bagi warga Jabar,” katanya.

Apalagi, imbuh dia, Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah Bogor, sehingga perlu penyesuaian dalam penerimaan dana dari pusat tersebut.

Selain membahas keuangan, Bupati Dadang Supriatna juga membahas terkait dengan kebutuhan SDM terutama di Dinas Kesehatan dalam rangka persiapan pemenuhan SDM di rumah sakit.

Menurutnya, rumah sakit membutuhkan SDM yang mencapai ratusan tenaga kerja. Hal itu diungkapkan mengingat Pemkab Bandung berencana akan membangun rumah sakit baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kang DS Minta Gunakan Produk Negeri

Di hadapan para Kepala Perangkat Daerah, Bupati Bandung pun menyampaikan kembali instruksi Presiden pada saat mengikuti rapat di Bali terutama dalam optimalisasi pemanfaatan produksi dalam negeri. Di antaranya yang disoroti adalah Kementerian Kesehatan, khususnya dalam penggunaan alat-alat kesehatan lebih baik menggunakan produk dalam negeri dan tidak mengutamakan produk luar negeri.

Presiden juga menyoroti Kementerian BUMN dan Kementerian Pendidikan. Misalnya, untuk kebutuhan komputer dalam penyelenggaraan pendidikan di dalam negeri juga banyak.

“Instruksi Pak Presiden harus mengutamakan produk lokal dalam negeri,” katanya.

Dikatakan Bupati, dengan memanfaatkan produk lokal akan membuka kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat. Bahkan dengan anggaran belanja mencapai triliunan rupiah bisa membuka peluang dan kesempatan lapangan kerja lebih banyak lagi bagi masyarakat.

“Hal itu dinilai sangat logis, setelah saya jalan-jalan ke lapangan dan menemui para pelaku UMKM memang mereka mengalami kesulitan di bidang pemasaran. Dengan adanya permintaan produk lokal yang meningkat maka secara otomatis ekonomi akan terbantu,” pungkasnya.

***

Exit mobile version