Peristiwa

Sampah Menggunung di Pasar Baleendah Ganggu Pernafasan

Sampah Menggunung di Pasar Baleendah Ganggu Pernafasan
Potret sampah di Pasar Baleendah Kabupaten Bandung Jawa Barat

PenaKu.ID – Masyarakat umum, khususnya publik yang melakukan transaksi di Pasar Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belakangan ini mengeluhkan menggunungnya sampah di areal pasar tersebut. Bau busuk khas sampah yang ditimbulkannya, dirasakan sangat mengganggu kesehatan pernafasan publik.

Gundukan berbagai jenis sampah di Pasar Baleendah itu bukan sekedar menggunung, melainkan juga berserakan hingga menambah tidak sedapnya pemandangan.

Promo

Menurut pengakuan salah seorang pedang di Pasar setempat, menggunungnya sampah hingga setinggi 2 meter, lantaran diperkirakan sudah dua minggu tidak diangkut petugas kebersihan terkait.

“Kira-kira sudah dua minggu ini sampah tidak diangkut petugas. Akhirnya menggunung dan menyebarkan bau mau muntah. Dampaknya, calon pembeli dagangan saya jadi kabur. Saya yang merugi akhirnya,” tutur seorang perempuan pedagang, kepada jurnalis, Sabtu (4/2/2023).

Terlebih jika cuaca hujan, sambungnya, kondisi di sekitar pasar makin menjijikkan. Lantaran, selain sebaran bau busuk, juga becek akibat genangan air bercampur aneka sampah yang terlihat jorok.

Padahal, aku pedagang itu, setiap hari pihaknya selalu diminta membayar retribusi sebesar Rp2.000 sampai Rp3.000. Besaran retribusi, imbuhnya, sangat tergantung dari besar kecilnya ukuran lapak yang ditempati pedagang.

Sementara salah seorang pengunjung pasar, Ayung, mengaku merasa tidak nyaman saat akan berbelanja kebutuhan dapur di pasar itu. Ketidaknyamanan itu, menurut Ayung, disebabkan aroma tidak sehat yang memenuhi ruangan penjuru pasar.

“Saya merasakan berbelanja itu tidak leluasa, Mas. Itu karena gangguan bau busuk. Sehingga saya tidak bisa mikir barang apa yang mestinya saya beli, melainkan sibuk menutup hidung,” ucap Ayung kepada jurnalis.

Keluhan para pedagang dan pengunjung pasar itu, menurut sumber di pasar tersebut, sudah pernah disampaikan kepada Kepala Pasar Baleendah, Gianjar. Namun, hingga saat ini belum pernah ada penanganan berarti.

Sumber lain yang didapat jurnalis menyebutkan, membludaknya sampah disebabkan bahan bakar truk pengangkut sampah dan gaji pegawai yang belum terbayarkan.

Anggaran Sampah di Pasar Baleendah Macet

Macetnya anggaran operasional dan gaji pegawai itu, tambah sumber, disebabkan belum cairnya anggaran untuk alokasi tersebut.

“Jadi, anggaran untuk operasional dan gaji pegawai angkut sampah memang belum cair. Menurut informasi, turunnya anggaran nanti pada bulan Maret,” ungkap sumber itu.

Kembali menurut Kepala Pasar Baleendah, Gianjar, produksi sampah di areal pasar setempat setiap harinya diperkirakan mencapai ribuan kubik. Volume sampah itu, lanjutnya, bisa mencapai 4 sampai 5 truk setiap harinya.

Pihaknya pun sudah melapor ke dinas terkait sejak awal Januari lalu. Namun hingga saat ini belum ada penanganan yang signifikan.

Pihak UPT PS, Arif Syarifudin, yang dikonfirmasi terpisah mengakui adanya sampah yang menggunung di areal Pasar Baleendah.

“Iya benar. Persoalan sampah yang mengganggu itu akan segera kami atasi. Kami sudah merencanakan, dan secepatnya akan kami bersihkan agar normal kembali,” tutup Arif Syarifudin.

**Reporter Hen2

Editor BM

Exit mobile version