PenaKu.ID – Seorang pasien keracunan makanan di sebuah acara keagamaan di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin. Senin, (13/2/23) malam.
Diketahui, puluhan warga Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat keracunan makanan di sebuah acara keagamaan pada Minggu, 12 Februari 2023.
“Informasi dari keluarganya, Pak Haji Darmat meninggal dunia tadi malam. Kebetulan Indra, anaknya Pak Haji, teman saya, jadi saya tahu kabar itu dari dia (Indra),” kata Ferdiansyah, saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).
Ia sempat kaget, lantaran reaksi racun dari makanan yang disantap almarhum, begitu cepat. Sejauh ini, kata Ferdi, kondisi almarhum sehat-sehat saja tidak terdengar mengidap penyakit berat.
“Informasi dari keluarganya, almarhum hanya semalam dirawat, racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuh hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Itu kabar yang saya terima dari Indra,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB, Dr. Hernawan melalui Kepala Bidang Yankes, Dr Lia membenarkan, ada salah satu pasien di Cilangari yang meninggal akibat keracunan makanan.
“Iya, satu orang meninggal atas nama Haji Darmat, tadi malam sekitar jam 22.15 WIB di RSUD Cililin, ” kata Lia saat dihubungi.
Ia menjelaskan, data pasien keracunan makanan tersebut hingga tadi malam berjumlah 65 orang. Sembilan di antaranya, dirujuk ke RSUD Cililin, sedangkan 56 orang lagi dirawat di Puskesmas Gununghalu.
Hasil pantauannya semalam, kondisi para pasien yang dirawat di Puskesmas Gununghalu sudah mulai membaik. Hanya tinggal beberapa orang saja di antaranya yang masih bolak-balik ke toilet.
“Alhamdulillah, kelihatannya sudah jauh lebih baik, dibanding waktu pertama mereka dibawa ke Puskesmas,” jelasnya.
Penyebab Keracunan Masih Didalami
Dinkes disamping mengirim obat-obatan sesuai kebutuhan Puskesmas, juga membawa 10 pelbet, biar pasien yang dirawat tidak tidur di lantai.
Hari ini, Dinkes juga kirim 10 pelbet lagi, beras, mie instan dan makanan cemilan ke Puskesmas Gununghalu. Untuk pemulihan kesehatan pasien, harus diberi makan bubur sehari 3 kali.
Untuk merawat pasien yang lumayan banyak, Puskesmas Gununghalu cukup kewalahan. Dinkes menerjunkan tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas terdekat secara bergiliran tugasnya.
“Kita juga kirim cemilan, biskuit dan sebagainya buat para nakes (tenaga kesehatan). Kayaknya, bikin dapur umum juga kan sekalian buat yang nunggu juga,” bebernya.
Sedangkan terkait penyebab para pasien ini, Lia belum menyebutkan lantaran sample makanan sedang dilakukan uji laboratorium.
“Hasil lab-nya belum ada, tapi kita sudah ambil sample makanannya,” pungkasnya
***