PenaKesehatan

Dinkes Bandung Barat Geber Imunisasi Polio

Dinkes Bandung Barat Geber Imunisasi Polio
Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan dan Ketua Tim TP PKK KBB, Sonya Fatmala (foto : istimewa)

PenaKu.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) hinga kini terus melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Anak Nasional Polio (Sub Pin) ke seluruh wilayahnya.

Cakupan vaksinasi polio di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga 11 April 2023 telah mencapai 123.977 bayi atau baru 90,3 % dari bayi yang berusia 0-59 hari.

Kepala Dinkes KBB, Dr. Hernawan mengatakan, untuk mencapai target 95 persen sesuai ketetapan dari Pemerintah Provinsi Porprov Jabar, Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB melakukan penyisiran melalui gerakan jemput bola ke sejumlah titik.

“Kita upayakan bisa memenuhi target itu. Kalau lihat progresnya, Insha Allah bisa tercapai. Bahkan mungkin bisa sampai 100%,” kata Hernawan, Kamis (13/4/2023).

Ia pun menuturkan, Sub PIN Polio merupakan pekan pemberian imunisasi polio guna mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan lumpuh layu pada anak.

“Salah satu langkahnya itu yakni, dengan membuka Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio tahun 2023,” tuturnya

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes KBB, Nurul Rasihan mengatakan, selama 5 hari terhitung dari 10 April 2023, pihaknya melakukan swiping ke seluruh wilayah KBB agar para bayi diberikan vaksin polio.

Sebenarnya, masyarakat sudah melek tentang pentingnya vaksin polio ini. Namun di antaranya ada yang tidak bisa datang ke Puskesmas pada saat pemberian vaksin polio secara serempak.

“Kalaupun ada diantaranya yang bayinya nggak mau divaksin, itu hanya sepersekian saja. Selebihnya, masyarakat sudah faham,” katanya.

Dinkes Bandung Barat Bergerak

Nurul menuturkan, digebyarkannya lagi pemberian vaksinasi polio usai ditemukan kasus di Kabupaten Purwakarta. Karena prinsip penyakit polio, sekalipun penderitanya hanya satu, tetap tergolong kejadian luar biasa (KLB) nasional.

Sebenarnya, pada tahun 2014 Indonesia telah menyatakan bebas polio. Baru sekarang lagi ada kasus itu di Purwakarta sehingga dikhawatirkan bertambah.

Sementara untuk KBB sendiri, ia bersyukur sejak tahun 2014 hingga saat ini nol kasus.

“Karena sudah termasuk KLB, ya tetap saja kita bergerak agar vaksinasi polio ini diberikan pada bayi,” ucap Nurul.

Ia pun menambahkan, vaksin polio ini sudah termasuk imunisasi dasar lengkap bagi balita. Kemungkinan akibat masa pandemi COVID-19, selama dua tahun itu, masyarakat mulai lengah dengan mengabaikan imunisasi bagi anaknya.

Padahal, layanan untuk pemberian imunisasi bagi bayi, bisa diperoleh dengan mudah. Bisa diperoleh di Puskesmas-Puskesmas, rumah sakit, klinik yang sudah terjaring dengan Puskesmas.

“Sudah zero sebenarnya di KBB. Tapi pas kemarin ada kasus lagi, kita langsung gerak cepat sebagai bentuk antisipasinya,” pungkasnya.

***

Exit mobile version