PenaPemerintahan

Menyoal 11 Warga Sukabumi Korban TPPO Jadi Operator Myanmar, Begini Respon Bupati Marwan

Menyoal 11 Warga Sukabumi Korban TPPO Jadi Operator Myanmar, Begini Respon Bupati Marwan
Bupati Sukabumi Marwan Hamami Saat di Wawancara Awak Media, Jumat, (20/10/2024).

PenaKu.ID – Menyoal sebelas 11 orang yang merupakan warga Kabupaten Sukabumi, bekerja di Negara Myanmar diduga menjadi korban TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang, Bupati Sukabumi angkat bicara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 11 orang Warga berasal dari Desa Kebonpedes dan Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga dipekerjakan sebagai operator judi online (judol) yang menjadi korban TPPO.

“Iya, kasus dugaan TPPO tersebut dilema. Karena belasan warga yang sempat dikabarkan disekap di negara Myanmar itu, telah berangkat untuk bekerja ke luar negeri menggunakan jalur ilegal,” kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami kepada PenaKu.ID seusai Launching Beasiswa di Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi, Jumat (20/9/24).

“Mereka memang saudara-saudara kita yang menjanjikan yang harusnya kita ingatkan, tapi bagaimana yah, pemerintah itu tidak tahu juga, karena kalau lewat jalur resmi itu jelas, gak mungkin kita ngirim ke Myanmar. Karena, Negara Myanmar lebih susah dari kita,” imbuh Marrwan.

Walaupun begitu, lanjut dia, pihaknya sudah berupaya dengan maksimal untuk menyikapi persoalan warganya yang menjadi korban TPPO di Kabupaten Sukabumi tersebut. Salah satunya, melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas terkait.

“Sudah kita lakukan lewat dinas untuk membantu dan menelusuri persoalan-persoalan, terutama juga dengan pengirim tenaga kerja, mungkin karena ilegal. Yakin gak mungkin lah direkomendasi tenaga kerja-tenaga kerja seperti itu,” paparnya.

Upaya Marwan Minimalisir TPPO

Lebih lanjut Bupati Marwan menjelaskan, untuk mengantisipasi kasus serupa, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi telah melakukan berbagai program inovasi. Di antaranya, menciptakan desa unggul yang dimaksudkan agar mereka mempunyai pendidikan yang baik.

“Lalu, potensi pariwisata yang dimiliki kita itu, bisa memberikan ruang kepada mereka. Tetapi memang prosesnya tidak mudah, dan mereka juga bekerja di Myanmar itu rata-rata jadi operator judi kalau ga salah,” ujar Marwan.

Bupati Marwan pun mengimbau kepada seluruh warganya agar tidak terbujuk rayu dan tergiur dengan iming-iming yang tidak jelas, apabila ada yang mengajak bekerja ke luar negeri dengan upah yang menggiurkan. Terlebih jika proses pemberangkatannya menggunakan jalur tidak resmi atau ilegal.

“Bagi masyarakat Sukabumi khusunya agar berhati-hati, pekerjaan di kita banyak lah, tapi kalau bekerja yang mudah-mudah saja susah,” pungkasnya.

***

Exit mobile version