PenaKu.ID – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina terus memanas, terutama di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Serangkaian serangan baru dilancarkan oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk penggerebekan besar-besaran di berbagai wilayah.
Tindakan ini menambah ketegangan di tengah upaya internasional untuk meredakan konflik.
Setidaknya 18 warga Palestina dilaporkan ditangkap oleh pasukan Israel selama serangkaian penggerebekan antara Senin malam hingga Selasa pagi 24 Desember 2024.
Penahanan ini, menurut laporan Masyarakat Tahanan Palestina, termasuk seorang warga yang terluka.
Penggerebekan dan Penahanan di Tepi Barat
Penggerebekan yang dilakukan oleh pasukan Israel di Tepi Barat sering kali disertai dengan tindakan penggeledahan besar-besaran, pembongkaran rumah, dan penahanan tanpa dakwaan. Ini menjadi pola yang sering terjadi, yang tidak hanya merusak kehidupan warga Palestina tetapi juga melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Di kamp pengungsi Tulkarem, seorang pemuda Palestina tewas pada Selasa dini hari akibat tembakan pasukan Israel. Kantor berita Wafa melaporkan bahwa korban ditembak oleh penembak jitu Israel, sementara kru ambulans yang mencoba menolong korban dicegah oleh tembakan pasukan.
Israel mengklaim bahwa korban terlibat dalam “pertempuran tatap muka” dengan tentara mereka, namun pernyataan ini menimbulkan kontroversi karena saksi mata menyebut tindakan tersebut sebagai pembunuhan sepihak.
Serangan Militer Terencana dengan Dukungan Alat Berat di Konflik Tepi Barat
Menurut laporan, serangan di kamp pengungsi Tulkarem dilakukan dengan kekuatan militer besar, melibatkan kendaraan lapis baja dan buldoser berat. Tentara Israel menyerbu kota dari poros barat, sementara pesawat tak berawak terlihat terbang rendah di area tersebut.
Tindakan ini tidak hanya menciptakan kerusakan fisik tetapi juga menanamkan rasa takut di kalangan warga sipil Palestina. Serangan berskala besar seperti ini menambah daftar panjang pelanggaran kemanusiaan di wilayah yang sudah rentan akibat pendudukan.
Sumber: aljazeera.com
**