PenaRagam

Kekeringan Mengancam Ribuan Hektare Sawah di KBB

Ribuan Hektare Sawah di Bandung Barat Terancam Kekeringan
Ribuan Hektare Sawah di Bandung Barat Terancam Kekeringan

PenaKu.IDKabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat menghadapi potensi kekeringan yang signifikan pada musim kemarau yang diprediksi berlangsung dari Juli hingga September 2024.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat mencatat bahwa ribuan hektare sawah tadah hujan di wilayah ini berisiko tinggi mengalami kekeringan.

Kepala DKPP Bandung Barat, Lukmanul Hakim mengungkapkan, sawah tadah hujan yang tersebar hampir di seluruh wilayah Bandung Barat menghadapi ancaman ini, terutama di 49 desa dari 6 kecamatan, Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar.

“Memang kita sudah petakan wilayah rawan kekeringan. Terutama sawah tadah hujan. Jadi sebenarnya hampir di seluruh kecamatan ada ancaman kekeringan, tapi yang paling besar ada di 6 kecamatan,” kata Lukmanul Hakim, Rabu (31/07/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sawah tadah hujan di Bandung Barat tercatat sebanyak 9.781 hektare. Namun, hasil verifikasi lapangan DKPP menunjukkan angka yang lebih rendah, yakni 5.508 hektare.

“Kita lakukan pemetaan dan verifikasi lapangan terhadap angka yang dikeluarkan BPS. Ternyata jumlahnya tak sebanyak itu. Jadi jumlah 5.508 hektare ini yang paling berpotensi mengalami kekeringan,” tambah Lukmanul Hakim.

Penanggulangan Kekeringan

Untuk mengurangi dampak tersebut, DKPP telah menginstruksikan penyuluh lapangan agar mendorong petani mempercepat waktu tanam dan memaksimalkan luas tanam dari bulan April hingga September 2024.

Ia menegaskan, petani juga diimbau untuk membudidayakan varietas tanaman tahan kering dan hemat air, seperti palawija, jika tidak memungkinkan untuk menanam padi.

Selain itu, DKPP juga mempersiapkan upaya mitigasi dengan mengoptimalkan pompanisasi dan pemanfaatan jaringan irigasi air tanah. Saat ini, telah terpasang 64 unit pompa dan 24 unit jaringan irigasi air tanah di seluruh Bandung Barat.

“DKPP juga mengajukan tambahan 24 unit mesin pompa untuk mengatasi kekurangan pasokan air,” ujarnya.

“Kita sudah siapkan antisipasi pompanisasi. Selain itu, kita juga sedang ada pengajuan tambahan mesin pompa untuk memperkuat upaya mitigasi,” imbuh Lukmanul Hakim menandaskan.

Kebijakan dan langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu petani mengurangi dampak kekeringan dan memastikan ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung Barat selama musim kemarau yang akan datang.

**Kontributor/Penulis: Abdul KH

Exit mobile version