Sosial

Pedagang di Pasar Cipeuyeum Cianjur Keluhkan Eceng Gondok

Pedagang di Pasar Cipeuyeum Cianjur Keluhkan Eceng Gondok
Pedagang di Pasar Cipeuyeum Cianjur Keluhkan Eceng Gondok

PenaKu.ID – Sejumlah pedagang kaki lima di Pasar Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan hamparan gulma eceng gondok yang menutupi aliran Sungai Citarum. Gulma tersebut mengganggu aktivitas penyeberangan perahu antara Kampung Cinangsi, Desa Kertamukti, Haurwangi, Cianjur dengan Kampung Citembong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kondisi tersebut dikeluhkan para pedagang karena jalur penyeberangan itu menjadi akses utama bagi aktivitas ekonomi dan pendidikan warga di dua kabupaten tersebut. Jalur itu dilalui oleh pedagang, pembeli dari Pasar Cipeuyeum, Pasar Ciranjang, serta siswa SMP dan SMK asal Citembong yang bersekolah di Kecamatan Haurwangi.

Promo

Selain itu, banyak warga Citembong yang mengakses layanan kesehatan di Puskesmas Cipeuyeum.

Suryana (50), salah seorang pedagang buah yang biasa mangkal di dekat pintu rel kereta api Cipeuyeum, mengaku hampir setiap hari menyeberangi sungai menggunakan perahu mesin untuk mencari buah-buahan dan sayuran ke wilayah Citembong.

“Hampir tiap pekan saya bisa dua hingga tiga kali ke Citembong untuk mencari alpukat, sawo, pisang, dan berbagai jenis sayuran yang akan saya jual di Pasar Cipeuyeum dan Ciranjang,” ujarnya.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, perjalanan tersebut terganggu akibat tebalnya hamparan eceng gondok. Mesin perahu sering tersangkut dan mogok di tengah perjalanan, menyulitkan mobilitas warga.

“Kalau boleh usul, kami para pedagang, petani, dan warga dua kabupaten ini sangat berharap dibangunnya jembatan penyeberangan agar akses transportasi lebih lancar,” tambahnya.

Pembangunan Jembatan Dinilai Solusi bagi Pedagang di Pasar Cipeuyeum

Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Cecep Surahman, menyebut keberadaan akses penyeberangan yang masih mengandalkan perahu mesin sudah saatnya ditingkatkan. Menurutnya, usulan warga terkait pembangunan jembatan sangat masuk akal dan patut diapresiasi.

“Kalau jembatan dibangun, tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) kedua wilayah. Banyak warga Citembong dan Margaluyu yang beraktivitas di wilayah Haurwangi, baik untuk berdagang, sekolah, maupun pemeriksaan kesehatan,” katanya.

Ia berharap pemerintah kabupaten dari kedua wilayah serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat segera merealisasikan pembangunan jembatan penghubung antarwilayah tersebut.**

Exit mobile version