PenaKu.ID – Mudjoyo Tjandra, mantan suami Iguh Indah Hayati (55) menjadi perhatian lantaran coretan dinding yang dituliskan Indah sebelum ditemukan tinggal kerangka bersama anaknya Elia Immanuel Putra (24), adalah untuknya.
Mudjoyo Tjandra saat itu berkunjung pertama kali setelah bertahun-tahun berpisah dari istri dan anaknya. Diketahui, Iguh Indah Hayati dan Mudjoyo Tjandra telah bercerai sejak delapan tahun lalu.
Diketahui, penemuan dua kerangka ibu dan anak itu bermula saat mantan suami korban datang ke rumah di Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Kerangka ibu dan anak itu ditemukan dalam rumah mereka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2) lalu.
Nama Mudjoyo disebut dalam pesan yang dituliskan anaknya Elia. Dalam surat tersebut, menagih janji orang tuanya agar bisa terus sekolah.
“Surat untuk Mudjoyo, jangan buat janji kalau enggak bisa nepatin janji. Aku mau sekolah, katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta! Akan kubawa sampai mati semua janji manismu!”, dikutip, Sabtu (03/08/27).
“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita-cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah,” tulisnya.
Iguh Indah Hayati Minta Rumah Diwakafkan
Selain itu, Mudjoyo juga dituding telah menikah lagi dan punya tiga istri.
“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti, aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan, yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu dipajang di FB Hendra Setiawan,”ungkapnya.
Selain itu, polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan sebuah coretan dari Iguh Indah Hayati yang meminta agar rumahnya diwakafkan untuk masjid.
“Aku minta rumah ini diwakafkan untuk Masjid Tanimulya,” tulisnya.
Tulisan yang diduga kuat dibuat ibu dan anak sebelum jadi kerangka. Dalam tulisannya itu Iguh Indah Hayati juga menjelaskan bahwa rumahnya adalah haknya.
“Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya,” tulisnya.
**Penulis: Abdul KH