PenaPeristiwa

Aceh Utara Dikepung Banjir, Ribuan Jiwa Mengungsi

2020 12 06 01 57 41 842
Rumah warga terendam banjir

PenaKu.ID – Wilayah Aceh Utara dikepung banjir pada Sabtu (05/12/20), yang menyebabkan 4.518 jiwa terpaksa harus diungsikan ke lokasi yang lebih kondusif dari terjangan banjir.

Menurut Informasi Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Aceh Utara, kawasan terparah banjir terjadi di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan. Banjir terjadi akibat luapan sungai yang melintasi dua kecamatan tersebut.

“Sampai pukul 14.00 WIB, keluarga yang mengungsi mencapai 1.430 KK,” jelas Ketua IPSM Aceh Utara, Muktaruddin. Sedikitnya 4.518 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Sejak sehari sebelumnya, curah hujan tinggi di Aceh Utara. Akibatnya, sejumlah pemukiman di kecamatan lain juga terendam banjir. Di antaraya, Kecamatan Cor Girek, Seunuddon dan Baktiya. Rumah warga yang berada di lokasi rendah juga tergenang air.

Sementara itu hujan deras di Kecamatan Langkahan, mengakibatkan batang kelapa tumbang. Rumah warga di Gampong Lubok Mane mengalami kerusakan berat akibat ditimpa pohon.

Sekitar pukul 23.00 WIB, warga dikejutkan dengan suara keras yang menghantam rumah warga.

“Seorang warga bernama Ridwan, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, akibat kejadian itu,” jelas mantan Geusyik Lubok Mane, T.M. Baktiar.

Saat kejadian, korban sedang tidur di dalam rumah. Sementara anggota keluarga lain selamat dalam kejadian tersebut.

Banjir di kawasan Kecamatan Cot Girek juga merendam panti asuhan di Gampong Alur Drien, Kecamatan Cot Girek. Air setinggi lutut orang dewasa. Para penghuni Panti Asuhan As-Shalamah terpaksa mengarungi untuk menghindari banjir.

Sementara itu salah seorang warga Gampong Hagu kecamatan Matangkuli, M Shaleh. menyebutkan air mulai masuk ke permukiman warga Sabtu subuh. Ketinggian air rata-rata di sejumlah desa di Kecamatan Matangkuli, sudah mencapai 1 meter hingga 2 meter.

“Sejak tadi sebanyak 140 KK atau 400 jiwa terpaksa harus mengungsi dan semua barang elektronik sudah diangkat ke tempat lebih tinggi. Kami terpaksa harus mengungsi ke masjid, dan kami sudah menjadi langganan banjir. Setiap turun hujan deras, meluap air sungai,” kata M Shaleh.

Pengamatan media, hingga Sabtu sore pukul 16.00 WIB, warga bersama BPBD sedang melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir.




(Redaksi)
Source: Siberindo
Editor: Julie

Exit mobile version