Peristiwa

Semeru Erupsi! Semburkan Abu 2.000 Meter

Semeru Erupsi! Semburkan Abu 2.000 Meter
Semeru Erupsi! Semburkan Abu 2.000 Meter. /Ilustrasi (pixabay)

PenaKu.ID – Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Rabu (19/11/2025). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status menjadi Level IV atau Awas pada pukul 17.00 WIB menyusul sejumlah letusan dan luncuran awan panas.

Informasi dihimpun, menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, awan panas guguran mulai terdeteksi sekitar pukul 14.13 WIB. Fenomena tersebut terjadi secara beruntun dan bukan merupakan satu kejadian tunggal. Rekaman seismik menunjukkan amplitudo gempa maksimum mencapai 37 mm.

PVMBG melaporkan kolom abu erupsi menjulang hingga sekitar 2.000 meter di atas puncak Semeru. Abu vulkanik teramati bergerak ke arah utara dan barat laut. Sementara itu, luncuran awan panas sempat menjangkau hingga 7 kilometer dari puncak gunung. Laporan lain menyebut jarak luncuran tercatat dapat mencapai 8,5 kilometer, dengan amplitudo seismik mencapai 40 mm.

Imbauan Keselamatan untuk Warga di Sekitar Semeru

Badan Geologi mengingatkan masyarakat agar menjauhi zona berbahaya, terutama di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan, dengan radius maksimal 20 kilometer dari puncak. Warga juga diminta tidak mendekati area sempadan sungai hingga 500 meter dari bibir alur sungai yang berpotensi dilintasi aliran lahar atau guguran material.

Risiko yang diwaspadai meliputi awan panas, guguran lava pijar, dan potensi aliran lahar pada lembah-lembah sungai yang berhulu di puncak Semeru. Selain itu, masyarakat dan wisatawan dilarang berada dalam radius 2,5 kilometer dari kawah karena ancaman lontaran batu pijar.

BPBD Kabupaten Lumajang telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk mengevakuasi warga dari kawasan rawan. Sejumlah penduduk di desa-desa sekitar lereng mulai meninggalkan rumah mereka menuju titik pengungsian yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Catatan Situasi Semeru

Kenaikan status menjadi Level IV mempertimbangkan gabungan pengamatan visual dan data seismik yang menunjukkan intensitas kegempaan tinggi, mencakup gempa letusan, guguran, dan harmonik. Kepala Badan Geologi, M. Wafid, menyampaikan bahwa meski cuaca kerap menghambat pemantauan visual, aktivitas vulkanik tetap terekam jelas melalui instrumen.

Peningkatan tajam aktivitas Gunung Semeru dan penetapan status Awas menjadi peringatan keras bagi masyarakat di sekitar lereng maupun sepanjang aliran sungai berhulu di puncak. Warga diimbau tetap tenang, mengikuti informasi resmi, serta menghindari seluruh zona berbahaya demi keselamatan.**

Exit mobile version