PenaKu.ID – Pada Sabtu pagi, 20 April 2025, Gunung Marapi yang membentang di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya.
Erupsi terjadi pukul 06.11 WIB dengan kolom abu terpantau mencapai 1.000 meter di atas puncak, condong mengarah ke selatan.
Data seismogram mencatat amplitudo maksimum 30,3 mm selama 42 detik, menandakan letusan dengan intensitas sedang.
Detil Erupsi Gunung Marapi dan Pengamatan Seismik
Petugas Pos Gunung Api (PGA) Marapi mencatat kolom abu berwarna kelabu tebal, menjulang vertikal sebelum condong ke selatan.
Sebelumnya, pada Rabu (16/4), Marapi telah erupsi dengan kolom abu setinggi 800 m dan amplitudo 30,1 mm selama 52 detik.
Pada ketinggian 2.891 mdpl, aktivitas ini menegaskan status Level II (Waspada). Penginderaan seismik rutin menjadi kunci memantau perubahan amplitudo dan durasi letusan.
Rekomendasi Keselamatan dan Dampak Erupsi Gunung Marapi bagi Masyarakat Sekitar
PVMBG mengimbau agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak memasuki radius tiga kilometer dari kawah Verbeek.
Warga di lembah dan bantaran sungai yang berhulu di puncak diminta selalu waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama saat musim hujan tiba.
Jika terjadi hujan abu, penggunaan masker penutup hidung dan mulut sangat disarankan untuk mencegah gangguan saluran pernapasan.
Walau kolom abu tidak menyebabkan kerusakan struktural parah, debu vulkanik dapat menurunkan kualitas udara dan menimbulkan masalah pada pernapasan, pertanian, serta transportasi udara.
Peringatan dini dan kesiapsiagaan komunitas lokal menjadi kunci meminimalkan risiko.**
