PenaKu.ID – Sebanyak 7.312 peserta warga belajar dari 75 lembaga pendidikan di lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Bandung telah lulus mengikuti pendidikan paket A, paket B dan paket C tahun 2023.
Dari 7.312 peserta PKBM warga belajar tersebut, paket C sebanyak 4.747 peserta PKBM, paket B sebanyak 2.016 peserta warga belajar dan paket A sebanyak 509 peserta warga belajar.
Dari sekian banyak warga belajar di PKBM yang lulus itu, sekitar 1.500 peserta warga belajar paket A, B dan C hadir pada kegiatan gebyar pelepasan warga belajar pendidikan kesetaraan ke-2 tingkat Kabupaten Bandung tahun kelulusan 2023 di Gedong Budaya Soreang, Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Selasa (11/7/2023).
Gebyar pelepasan warga belajar pendidikan kesetaraan itu atau di PKBM dengan tema membangun generasi unggul dan berkarakter Pancasila melalui pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap kepada warga belajar pendidikan di PKBM yang sudah mendapatkan ijasah menindaklanjuti pendidikan nya sampai perguruan tinggi.
“Saya berharap warga belajar yang sudah mendapatkan paket A, B dan C pada hari ini untuk terus melanjutkan semangat belajar,” harapnya.
Dengan harapan, target untuk mencapai rata-rata lama belajar masyarakat Kabupaten Bandung akan tercapai secara cepat.
“Tentunya ada tiga inovasi yang saya lakukan, mudah-mudahan ini bisa meningkatkan indikator pendidikan. Karena jujur IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung, dari dua indikator daya beli meningkat sangat signifikan dan kesehatan meningkat sangat signifikan. Tetapi dalam indikator pendidikan masih rendah, dalam konteks tidak begitu signifikan,” tuturnya.
Tetapi, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, akan selalu berusaha dengan cara melakukan dan menambah berbagai inovasi-inovasi untuk mempercepat pertumbuhan dan mempercepat meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung.
Kang DS mengatakan saat baru dilantik menjadi Bupati Bandung, rata-rata lama sekolah itu hanya 8,8 tahun.
“Jadi sangat memprihatinkan. Saya punya mimpi besar bagaimana rata-rata lama sekolah berbanding lurus dengan harapan lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung. Sementara harapan lama sekolah Kabupaten Bandung sudah mencapai 12,9 tahun,” ujarnya.
Bupati Bandung melakukan berbagai inovasi bagaimana untuk meningkatkan indikator pendidikan, yaitu dengan tiga langkah. Pertama menambah sarana prasarana atau unit sekolah baru.
“Khususnya sarana SMP, kita membutuhkan 48 unit sekolah baru di Kabupaten Bandung. Dari 48 unit sekolah baru itu, pemerintah daerah menganggarkan 28 unit sekolah baru SMP dan sisanya memberikan kesempatan kepada teman-teman yang bergerak dalam bidang pendidikan atau yayasan untuk mendirikan sekolah SMP baru. Insya Allah 28 unit sekolah baru SMP tahun depan akan hadir di Kabupaten Bandung,” tutur Kang DS.
Kedua, imbuh Dadang Supriatna, untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, Pemkab Bandung membuat program dan bekerjasama dengan PKBM. Yaitu memfasilitasi 50.000 orang masyarakat Kabupaten Bandung yang belum memiliki ijasah SD, SMP, dan SLTA untuk mengikuti pendidikan paket A, B dan C.
Kemudian inovasi yang ketiga, kata lanjut Kang DS, untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, yaitu melalui program Besti (Beasiswa Ti Bupati).
“Program Besti ini untuk masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki prestasi dan kelebihan, tetapi secara ekonomi perlu mendapatkan bantuan,” katanya.
Menurutnya, animo mayarakat terhadap program Besti t cukup tinggi. Memasuki dua tahun menjabat Bupati Bandung, katanya, pada tahun pertama sudah ada sekitar 1.500 orang yang mendaftar dan tahun kedua mencapai sekitar 1.800 orang yang mendaftar program.
“Mereka adalah calon mahasiswa yang daftar melalui program Besti. Alhamdulillah walau baru dua tahun jadi Bupati Bandung, rata-rata lama sekolah Kabupaten Bandung yang asalnya 8,8 tahun, saat ini sudah meningkat menjadi 9,2 tahun,” tuturnya.
Bupati Bandung mengatakan mencerdaskan anak bangsa merupakan tanggungjawab pemerintah.
“Saya terus fokus untuk melakukan berbagai langkah dan inovasi untuk meningkatkan harapan rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Saya berpesan, agar tetap semangat dan terus belajar untuk menambah ilmu untuk memanfaatkan ijazah yang sudah dimiliki dan menjadi orang yang sukses di masa mendatang,” katanya.
Kelulusan PKBM 2023 Bukti Eksistensi Pendidikan Nonformal
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi PKBM Kabupaten Bandung H. Furqon Nulhakim, S.Ag., M.Pd., mengungkapkan pelepasan warga belajar pendidikan kesetaraan ke-2 tingkat Kabupaten Bandung tahun kelulusan 2023 ini dapat dijadikan sebagai momentum bahwa warga belajar paket C, paket B dan paket A di Kabupaten Bandung benar-benar eksis dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal.
Furqon menjelaskan, peserta paket C ini, berusia 25 tahun ke atas mencapai ribuan orang. Mereka lulus di tahun 2023 ini.
“Mudah-mudahan dari kelulusan ini, sudah banyak informasi kepada kami, sudah masuk ke perguruan tinggi negeri dan ini sudah luar biasa sekali. Mudah-mudahan dengan motivasi masuk ke perguruan tinggi, bahwa keberadaan paket A, paket B dan paket C di Kabupaten Bandung bisa dipertangungjawabkan dan berkembang di masyarakat Kabupaten Bandung dalam mengentaskan kemiskinan dalam bidang pendidikan,” katanya.
Furqon mengatakan dengan adanya penyelenggaraan pendidikan paket A, paket B dan paket C, ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Kabupaten Bandung dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia.
***