PenaKu.ID – Sebanyak 14 orang warga pengungsi akibat dampak gempa bumi Cianjur di tenda pengungsian kompak mengosongkan tenda pengungsian di Halaman Kantor Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtegnah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat lantaran mengaku merasa diusir secara halus oleh salah satu Aparat Desa Babakancaringin pada hari Rabu tanggal 28 Nopember 2022 lalu.
Keempat belas warga itu merupakan warga dari Kampung Benjot Desa Bencot Kecamatan Cugenang yang mengungsi sejak satu hari usai gempa terjadi.
Menurut penuturan salah satu warga yang mengungsi di tenda tersebut, dirinya dan yang lain terpaksa harus pindah mengungsi ke rumah saudaranya yang beralamat di Kampung Caringin RT 02 RW 04 Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, hingga mereka rela berdesakkan karena rumahnya sempit.
“Kami tidak diusir secara langsung tapi ucapannya oknum aparat desa mengusir dengan halus, informasi dari Bupati Cianjur bahwa para pengungsi sudah bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing karena sudah aman dari gempa. Kalimat itu diucapkan sambil membagikan bantuan sembako,” ujar Ida Farida (34) kepada awak media, Sabtu (03/12/22).
“Kami masih trauma dan masih panik begitu ada ucapan oknum salah seorang aparat Desa Babancaringin seakan mengusir maka kami menganggap ngusir dengan kata -kata halus,” imbuhnya.
Lanjut, Ida, usai pihak Forkopimcam Karangtengah berdatangan meninjau para pengungsi yang mengosongkan tenda tersebut, kemudian pihak Kepala Desa Babakancaringin beserta oknum aparat desanya langsung datang minta maaf.
Surat Klarifikasi Pengungsi
Tak hanya itu, sambung Ida, pihak desa pun meminta membacakan tulisan klarifikasi bahwa kejadian tersebut tidak pernah terjadi dan tak diperpanjang.
Berikut isi surat pernyataan klarifikasi yang dikutip PenaKu.ID, “SAYA ATAS NAMA KELUARGA PENGUNGSI DI KANTOR DESA BABAKANCARINGIN DARI DESA BENJOT, MENGKLARIFIKASI BAHWA TIDAK ADA PENGUSIRAN OLEH APARAT DESA MELAINKAN PINDAH SEMENTARA, DAN BERITA PENGUSIRAN OLEH PERANGAKAT DESA TIDAK BENAR”.
“Setelah Forkompincam Karangtengah berdatangan tak lama kepala desa beserta oknum Aparat Desa Babakancaringin datang minta maaf sambil menyuruh membacakan klarifikasi bahwa kejadian itu miskomunikasi dan kami telah diberi kontrakan rumah yang lokasinya di wilayah Desa Babakancaringin,” ucap Ida Farida.
Semenatara itu, Kepala Desa Babakancaringin Ihin Solihin saat dikonfirmasi mengatakan permasalah tersebut hanya kesalahpahaman saja.
“Mengenai pengungsi yang merasa diusir itu sudah klir [tuntas], mereka salah paham dan sekarang sudah beres,” ujar Kades.
***