PenaKu.ID – Hari Arafah, yang dikenal pula sebagai hari wukuf di Padang Arafah, menjadi salah satu momen paling mustajab bagi umat Islam untuk memperbanyak doa dan taubat.
Bukan hanya bagi jamaah haji, tetapi seluruh umat yang berada di manapun berada dianjurkan untuk menunaikan amalan-amalan khusus pada tanggal 9 Dzulhijjah ini.
Banyak ulama menyarankan agar kita memanfaatkan waktu istimewa ini untuk memperbanyak dzikir, istighfar, dan ibadah sunnah lainnya.
Doa Mustajab di Hari Arafah
Keistimewaan Hari Arafah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan wukuf. Umat Islam meyakini bahwa setiap doa yang terucap pada hari ini memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk:
Memperbanyak Dzikir dan Istighfar: Mengulang kalimat “Lā ilāha illallāh, waḥdahu lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr” merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
Memohon Ampunan dan Perlindungan: Di tengah pergumulan hidup, hari ini adalah saat terbaik untuk memohon ampunan atas kesalahan masa lalu dan memohon perlindungan dari segala bentuk dosa di masa yang akan datang.
Membaca Doa Pribadi: Selain dzikir yang diajarkan Rasulullah ﷺ, kita juga bisa membaca doa-doa pribadi sesuai dengan hajat masing-masing—mulai dari hajat duniawi hingga tujuan akhirat.
Praktik ini sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad ﷺ yang selalu memperbanyak doa ketika masih berada di Arafah maupun setelah pulang dari haji. Beliau menekankan pentingnya khusyu’ dan penuh harap ketika menghadapkan diri kepada Allah.
Taubat Nasuha di Hari Arafah
Seiring dengan puasa Arafah yang menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang, Hari Arafah juga disebut-sebut sebagai momen terbaik untuk melakukan taubat nasuha—taubat yang bersih, sungguh-sungguh, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan.
Beberapa langkah taubat nasuha antara lain:
Mengakui Kesalahan: Menyadari setiap kekhilafan yang pernah diperbuat, baik terkait hak Allah maupun hak sesama manusia.
Menyesali Perbuatan: Hati dipenuhi penyesalan yang tulus karena telah melanggar aturan-Nya.
Berjanji Tidak Mengulangi: Menetapkan niat dan tekad kuat agar perbuatan serupa tidak terulang di masa mendatang.
Memperbaiki yang Terlanjur Terlanjur Dilanggar: Apabila dosa melibatkan hak manusia, seperti utang atau fitnah, sebaiknya segera dilunasi atau meminta maaf.
Dengan berpegang pada langkah-langkah ini, Hari Arafah menjadi momentum transformasi spiritual terhebat dalam setahun.**