PenaPeristiwa

Sepucuk Surat Berakhir Keranda, Kepiluan Mendalam Keluarga TKW Cianjur

IMG 20190629 WA0065

Bojongpicung, LabakiNews.id Isak tangis yang diselimuti kepiluan yang mendalam dirasakan keluarga Iyit (70) warga kampung Cicadas, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bagaimana tidak, lebih dari 12 tahun tanpa kabar dari anaknya Ii Ika Gantika (almarhum yang kerja di Malaysia), tiba-tiba dikejutkan dengan kabar bahwa Ii telah meninggal dunia di Malaysia. Kabar meninggalnya almarhum tersebut dibawa oleh aparat setempat pada 21/06/19 yang datang menyambangi keluarga almarhum.

“Bibi nga pulang selama hampir dua belas tahun lebih, tiba-tiba sekarang kami mendapat kabar duka seperti ini,” tutur Aby selaku keponakan almarhum sambil sedu sedan disertai deras air mata.

Hal itu pun dibenarkan Kepala Desa Cihea Supritna ketika dikonfirmasi di kediamanya, Sabtu 29/06.

“Benar, saya mendapatkan kabar dari kepolisian Bojongpicung bahwa ada warga saya yang meninggal di Malaysia sebagai TKW. Setelah saya verifikasi identitasnya, dan saya yakin almarhum memang warga saya, lantas saya bergegas mengabarkannya pada pihak keluarga,” tutur Kades.

Almarhum diketahui kerja di Malaysia setelah hampir dua tahun kepergianya dari rumah, ia sempat menghubungi keluarga dan sempat terjalin komunikasi dengan keluarga selama delapan bulan, bahkan ia sempat mengirim uang sebanyak empat kali kepada keluarga di kampung.

“Bibi pada saat itu pernah nelepon, ketika setelah dua tahun kepergianya dari rumah. Ia bilang, dia sudah di Malaysia di Kota Serawak. Namun, ia (alm) enggan memberitahukan di mana tempat ia bekerja. Bibi juga pernah kirim uang sebanyak empat kali dari waktu delapan bulan berkomunikasi itu, terakhir dia bilang akan pindah kerja ke Kota Kuching. Setelah itu, komunikasi terputus. Kami coba hubungi nomor teleponnya nga aktif-aktif. Sampai saat ini kami baru mendapati kabarnya bahwa ia telah meninggal dunia di sana. Dan malam ini Jumat 28/06/19 kami sedang menunggu jenazah almarhum dibawa ke rumah,” tambah Aby.

Pada awalnya Ii bermodal nekad pergi dari rumah, tanpa berencana dan berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga bahwa ia akan pergi bekerja ke Malaysia.

Baca Juga:

“Sore hari sekira pukul lima pada 12 tahun silam, kami mendapati sepucuk surat yang tergeletak di kamar yang dibuat bibi, isi surat tersebut menyampaikan bahwa ia akan pergi ke Malaysia dan memohon doa kepada keluarga, kami sekeluarga sangat sedih. Dan sekarang, kesedihan itu dibayar dengan duka yang disertai dengan keranda beserta jenazah almarhum yang tengah kami tunggu malam ini,” Pungkas Aby sambil kembali menangis.

Ii lahir di Cianjur dari empat bersaudara, ia meninggalkan tiga orang putra di antaranya Rere Rizky (17) sudah tidak sekolah, Fadly Jumadi dan Fadilah (anak kembar/ 13 tahun) baru daftar SMP tahun ini.

( tds )

Exit mobile version