PenaKu.ID – Baru-baru ini, sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan curahan hati Rizky Agam Putra, anak dari almarhum Ilyas Abdurahman, pemilik rental mobil yang tewas akibat tertembak oleh oknum TNI AL.
Dalam video tersebut, Rizky membongkar pengalaman tidak menyenangkan yang ia dan keluarganya alami saat berusaha mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian dalam mengejar pelaku penggelapan mobil rental mereka.
Kronologi Kejadian yang Mencekam Rizky Agam Putra
Kejadian berawal ketika mobil Honda Brio milik keluarga Rizky terdeteksi berada di wilayah Pantai Anyer, Banten.
Rizky, bersama ayahnya dan sang kakak, berusaha mengejar pelaku yang diduga telah menggelapkan mobil tersebut.
Namun, dalam perjalanan pengejaran, mereka dihadapkan pada situasi mencekam ketika pelaku menodongkan pistol ke arah mereka.
Di tengah ketegangan tersebut, Rizky dan keluarganya berusaha mencari bantuan dengan mendatangi Polsek Cinangka yang terletak hanya 200 meter dari posisi pelaku.
Mereka membawa bukti kepemilikan mobil lengkap, namun permintaan mereka untuk mendapatkan pendampingan dari pihak kepolisian ditolak.
Rizky mengungkapkan bahwa meskipun mereka sudah menunjukkan dokumen kepemilikan yang sah, pihak kepolisian tetap enggan memberikan bantuan.
Tanggapan Pihak Kepolisian Kepada Rizky Agam Putra
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan, merespons tuduhan tersebut dengan membantah adanya penolakan bantuan.
Menurutnya, pihak kepolisian hanya meminta dokumen kepemilikan mobil karena korban mengklaim bahwa mobil tersebut berasal dari leasing.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin gegabah dalam menangani kasus tersebut, mengingat situasi yang sangat berisiko.
Reaksi Masyarakat dalam Kejadian Rizky Agam Putra
Kasus ini pun memicu perdebatan di kalangan warganet. Beberapa netizen menyayangkan tindakan pihak kepolisian yang dianggap kurang responsif dalam menangani situasi tersebut.
Banyak dari mereka berharap agar pihak kepolisian dapat lebih sigap dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama dalam situasi yang sangat mendesak.
Banyak yang merasa bahwa seharusnya pihak kepolisian bisa lebih proaktif, mengingat potensi bahaya yang dihadapi Rizky Agam Putra dan keluarganya.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan membuka diskusi lebih lanjut tentang peran dan responsibilitas pihak kepolisian dalam menghadapi kejadian-kejadian yang melibatkan nyawa warga negara.
**
