PenaKu.ID – Wilayah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, diguncang gempa bumi pada Sabtu (25/10/25) siang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, kekuatan awal tercatat magnitudo 5,0, namun setelah analisis terbaru direvisi menjadi M4,9.
Episenter berada di darat, sekitar 29 kilometer timur laut pusat Nagan Raya, tepatnya di koordinat 4,42° Lintang Utara dan 96,50° Bujur Timur. Gempa memiliki kedalaman hiposenter sekitar 10 kilometer—tergolong dangkal—sehingga getarannya terasa cukup kuat di beberapa wilayah di Aceh.
Getaran Gempa Terasa di Sejumlah Daerah
BMKG menyebut, intensitas mencapai skala III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Nagan Raya, Aceh Utara, dan Aceh Selatan. Warga di daerah tersebut merasakan getaran nyata di dalam rumah, mirip dengan getaran truk besar yang melintas. Sementara di Bener Meriah dan Aceh Tengah, intensitas tercatat pada skala II–III MMI.
Hingga Sabtu siang, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan berat maupun korban jiwa akibat peristiwa ini.
Analisis BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Besar Sumatera
Menurut hasil analisis BMKG, mekanisme pergerakan geser (strike-slip) dan dikategorikan sebagai gempa dangkal akibat aktivitas tektonik pada segmen Sesar Besar Sumatera, tepatnya di wilayah Aceh Selatan.
Kedalaman yang relatif kecil meningkatkan potensi getaran dirasakan kuat di permukaan, meskipun magnitudonya tidak sebesar di masa lalu. BMKG memastikan tidak berpotensi tsunami.
Imbauan untuk Warga
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum terverifikasi. Warga diharapkan menjauhi bangunan yang retak atau rusak serta terus memantau informasi resmi dari BMKG terkait potensi susulan.
Meski sejauh ini belum ada laporan lanjutan, masyarakat di sekitar pusat gempa tetap disarankan untuk waspada, terutama bagi mereka yang berada di bangunan yang sebelumnya sempat bergetar kuat.
Gempa dangkal berkekuatan M4,9 yang mengguncang wilayah Nagan Raya, Aceh, pada Sabtu siang berasal dari aktivitas Sesar Besar Sumatera. Getarannya terasa hingga beberapa kabupaten di sekitarnya, namun hingga kini belum ditemukan adanya korban jiwa atau kerusakan besar. BMKG memastikan tidak ada ancaman tsunami, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.**
