PenaKu.ID – Pertamina Sukabumi bersama Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (DPC Hiswana Migas) Sukabumi melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi Jawa Barat.
Kegiatan rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang merupakan perwakilan, manajer, dan pengawas SPBU bertempat di Kantor Sekretariat DPC Hiswana Migas, Jalan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Kamis (3/10/2024).
Sales Branch Manager BBM Pertamina Sukabumi, Riza Rahmansyah, mengatakan bahwa kegiatan rapat ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk sosialisasi dan koordinasi mengenai program-program dan regulasi terbaru.
“Ya, rapat ini bertujuan untuk membahas program-program subsidi tepat, seperti subsidi Petralite dan Bio Solar, serta memastikan implementasi yang tepat di lapangan,” kata Riza kepada PenaKu.ID.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa salah satu topik yang dibahas adalah mekanisme penyaluran bio solar, terutama bagi nelayan yang tidak memiliki kartu noupel. Saat ini Pertamina telah menyediakan solusi dengan penggunaan barcode khusus yang bisa didapatkan nelayan melalui surat rekomendasi dari Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi.
“Nelayan dapat mengajukan surat rekomendasi, kemudian SPBU akan mendaftarkan QR untuk memudahkan proses penyaluran bio solar,” ungkapnya.
Pertamina Harap Subsidi Lancar
Riza juga mengungkapkan bahwa dari berbagai jenis BBM, petralite merupakan yang paling banyak digunakan di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
“Hampir 85 persen penggunaan BBM jenis bensin di wilayah ini adalah petralite,” jelasnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Pertamina berharap program-program subsidi dan distribusi BBM dapat berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan penuh dari semua pihak terkait.
“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung program ini secara maksimal demi kemaslahatan masyarakat bersama,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas Sukabumi, H. Eten Rustandi mengatakan, bahwa rapat ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan barcode dalam transaksi pembelian BBM, seperti yang telah berhasil diterapkan pada bio solar.
“Rapat tersebut diadakan untuk membahas penerapan sistem barcode dalam penyaluran BBM bersubsidi, seperti petralite dan bio solar,” paparnya.
“Kami ingin memastikan bahwa penggunaan barcode yang sudah 100 persen diterapkan pada bio solar juga bisa diterapkan sepenuhnya pada petralite. Harapannya, seluruh masyarakat Sukabumi dapat melakukan transaksi BBM di SPBU menggunakan barcode agar penyaluran lebih tepat sasaran,” sambungnya.
H. Eten juga menegaskan bahwa masyarakat tetap memiliki banyak pilihan jenis BBM, seperti pertamax series dan pertamax dex, sehingga tidak ada alasan kesulitan dalam membeli BBM di SPBU.
“Ada beragam pilihan BBM yang tersedia, dan penggunaan barcode khususnya untuk kendaraan roda empat yang membeli petralite diharapkan menjadi standar agar administrasi BBM bersubsidi lebih tertata,” jelasnya.
Dengan penerapan sistem ini, diharapkan distribusi BBM bersubsidi di wilayah Sukabumi dapat lebih efisien dan tepat sasaran, mendukung kebutuhan masyarakat dan mengurangi potensi penyalahgunaan.
“Lebih jelasnya untuk kendaraan roda empat, diharapkan memiliki barcode untuk transksi pembeliaan BBM. Ini kami lakukan sesuai dengan anjuran dari pemerintah, agar penggunaan BBM dapat lebih tepat sasaran dan tepat guna,” pungkasnya.
***