PenaKu.ID – Pemerintah Kota Sukabumi bersama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung resmi membuka rangkaian kegiatan Gebyar Muharam dan Islamic Book Fair pada Minggu (6/7/2025).
Kegiatan Gebyar Muharam 1447 Hijriah dan Islamic Book Fair ini dipusatkan di Alun-Alun Kota Sukabumi Jawa Barat dan menjadi bagian dari upaya memperkuat nilai keislaman, literasi, serta sinergi sosial di tengah masyarakat.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki secara langsung membuka Gebyar Muharam dan Islamic Book Fair tersebut, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana. Hadir pula unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua DKM Masjid Agung, Ketua MUI Kota Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota, Dandim 0607, Kepala Kementerian Agama, Ketua BAZNAS, tokoh-tokoh ormas Islam, dan Ketua KNPI Kota Sukabumi.
Kehadiran berbagai pihak menunjukkan kuatnya kolaborasi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Islam sebagai momentum memperkuat semangat kebersamaan.
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa Gebyar Muharam dan Islamic Book Fair merupakan bagian dari gerakan membangun peradaban umat melalui jalur spiritual dan literasi. Ia menekankan bahwa Masjid Agung harus menjadi simbol pemersatu umat, bukan milik satu kelompok atau organisasi masyarakat.
“Masjid Agung adalah rumah besar kita semua. Sukabumi harus terus menjadi contoh kehidupan beragama yang harmonis dan toleran,” ujarnya.
Sebagai kota dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Sukabumi disebut memiliki modal sosial yang kuat. Wali Kota menekankan pentingnya menjaga budaya kerukunan agar tidak muncul narasi intoleransi yang dapat memecah belah masyarakat.
“Kita sudah dinobatkan sebagai Kota Paling Toleran se-Jawa Barat. Maka tugas kita bersama adalah menjaga dan membuktikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Harapan dari Gebyar Muharam dan Islamic Book Fair
Ia juga mengingatkan bahwa kesejahteraan dan kemajuan kota tidak bisa hanya diupayakan oleh pemerintah. Seluruh elemen masyarakat diharapkan turut berperan melalui doa, persatuan, dan dukungan terhadap program-program strategis pembangunan menuju Sukabumi yang maju, religius, dan sejahtera.
Usai sambutan, Wali Kota Ayep meresmikan Islamic Book Fair Kota Sukabumi—festival literasi Islam terbesar pertama yang digelar di kota ini. Dalam rangkaian acara tersebut, Universitas Muhammadiyah Sukabumi menyerahkan wakaf 1.000 mushaf Al-qur’an kepada pemerintah kota.
Santunan kepada anak-anak yatim dari seluruh kecamatan dan 33 kelurahan juga turut diberikan sebagai wujud kepedulian sosial.
Gebyar Muharam dan Islamic Book Fair ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menghidupkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, memperkuat kerja sama lintas sektor, serta mengajak masyarakat untuk aktif membangun peradaban berbasis nilai spiritual dan literasi.
Pemerintah Kota Sukabumi optimistis, dengan dukungan semua pihak, kegiatan ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat identitas kota sebagai kawasan yang religius, toleran, dan penuh keberkahan.**