PenaKu.ID – Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kg di Jawa Timur resmi mengalami kenaikan sebesar Rp2.000, dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung.
Kebijakan ini berlaku efektif mulai 15 Januari 2025, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur yang diterbitkan pada 24 Desember 2024.
Kebijakan ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, terutama karena LPG 3 kg merupakan kebutuhan pokok bagi banyak keluarga.
Alasan Kenaikan HET LPG 3 Kg
Ahmad Basori, Ketua DPC Hiswana Migas Malang, menjelaskan bahwa kenaikan ini didasari oleh penyesuaian biaya operasional pengiriman dan inflasi.
Faktor-faktor ini memengaruhi rantai distribusi LPG di Jawa Timur, sehingga kenaikan harga dinilai sebagai langkah untuk menjaga keberlanjutan pasokan.
Langkah Pengawasan Pemerintan untuk LPG 3 Kg
Agus Mustofa Latif, pemilik agen LPG di Ponorogo, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah mengadakan pertemuan dengan para agen dan pelaku distribusi pada 14 Januari 2025.
Tujuan utama adalah memastikan ketersediaan LPG 3 kg di pasar menjelang kenaikan harga, sekaligus mencegah praktik penimbunan oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan.
Hiswana Migas akan menurunkan satuan tugas untuk memantau distribusi LPG, khususnya di wilayah Malang Raya. Pangkalan resmi yang kedapatan menjual LPG di atas HET akan dikenakan sanksi tegas.
Konsumen diimbau untuk membeli LPG 3 kg hanya di pangkalan resmi. Hal ini bertujuan untuk memastikan harga yang dibayarkan sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Pengawasan akan sulit dilakukan jika masyarakat membeli dari pedagang eceran yang menjual di atas HET.
Bagi sebagian masyarakat, kenaikan harga ini mungkin menjadi beban tambahan.
Namun, pemerintah berharap masyarakat dapat memahami perubahan ini sebagai upaya menjaga kestabilan pasokan LPG.
Dengan membeli di pangkalan resmi, masyarakat turut mendukung distribusi yang adil dan transparan.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**
