Peristiwa

Jalan Rusak di Cianjur Diprotes Warga, Spanduk Sindiran Viral di Medsos

Jalan Rusak di Cianjur Diprotes Warga, Spanduk Sindiran Viral di Medsos
Jalan Rusak di Cianjur Diprotes Warga, Spanduk Sindiran Viral di Medsos

PenaKu.ID – Jalan rusak di ruas Ciranjang–Bojongpicung, tepatnya di antara Kampung Doktormangku hingga Dermaga, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah.

Jalan rusak sepanjang sekitar 700 meter dengan lebar 5,5 meter tersebut dipenuhi lubang besar yang membahayakan pengguna jalan.

Promo

Kondisi ini memicu protes warga sekitar. Mereka memasang spanduk bernada sindiran di pinggir jalan bertuliskan, “Welcome to Jalan Butut”.

Di lokasi lain, warga juga menempelkan tulisan di selembar karton yang digantung pada pohon pisang di tengah jalan Kampung Dermaga. Tulisan itu berbunyi, “Selamat datang pejabat di jalan butut. Malu enggak?”.

Aksi protes ini menjadi viral di grup-grup WhatsApp dan media sosial. Unggahan warga ramai diperbincangkan karena dianggap sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi jalan yang rusak parah di pusat Kecamatan Bojongpicung.

Jalan Rusak Viral Disesalkan Kades

Kepala Desa Neglasari, Enci Nurhayati, membenarkan adanya pemasangan spanduk protes di wilayahnya.

“Memang benar, di pinggir jalan tepatnya di Kampung Babakansoka dan Kampung Dermaga ada spanduk berisi protes terhadap pemerintah terkait kondisi jalan dari Bedahan Soka hingga Dermaga yang sudah rusak berat,” ujarnya kepada awak media, Minggu (1/6/25).

Namun Enci menyayangkan cara penyampaian protes tersebut.

“Mungkin itu bentuk luapan kekesalan, tapi sebaiknya warga menyampaikan keluhan melalui surat resmi ke pihak pemerintah. Aksi seperti ini justru membuat malu warga sendiri,” tambahnya.

Enci menuturkan, spanduk di Kampung Dermaga saat ini sudah tidak ada, namun spanduk di Babakansoka masih terpasang dan rencananya akan segera ditertibkan.

Hingga kini, identitas pembuat dan pemasang spanduk belum diketahui. Pemerintah desa bahkan menduga pelaku bukan warga Desa Neglasari. Pihak desa telah melaporkan kejadian ini kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bojongpicung.

“Kami juga bingung siapa yang memasangnya. Sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya,” pungkas Enci. **

Exit mobile version