Ekonomi

IHSG Ditutup Merah: Saham Perbankan dan Emiten Prajogo Pangestu Jadi Pemberat

IHSG Ditutup Merah: Saham Perbankan dan Emiten Prajogo Pangestu Jadi Pemberat
IHSG Ditutup Merah: Saham Perbankan dan Emiten Prajogo Pangestu Jadi Pemberat/pixabay)

PenaKu.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan momentum dan harus kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (11/11/2025). Indeks acuan bursa domestik ini merosot 0,31% atau kehilangan 25,97 poin, berakhir di level 8.365,27.

Pelemahan indeks didominasi oleh banyaknya saham yang turun, yaitu 425 saham, berbanding 277 saham yang naik dan 254 saham yang stagnan. Nilai transaksi harian tercatat cukup besar mencapai Rp 19,16 triliun dengan kapitalisasi pasar di level Rp 15.248 triliun. Sektor utilitas dan finansial menjadi yang paling tertekan, masing-masing anjlok 2% dan 1,15%.

Saham Pemberat dan Penggerak IHSG

Koreksi IHSG hari ini terutama didorong oleh jatuhnya saham-saham perbankan berkapitalisasi besar (bank jumbo) dan sejumlah emiten milik taipan Prajogo Pangestu. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemberat utama dengan bobot -12,55 poin indeks setelah terkoreksi 2,04% ke level 8.400.

Selain BBCA, empat emiten Prajogo masuk dalam daftar 10 saham pemberat utama. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 1,96% dan menarik indeks sebesar -7,62 poin. Diikuti oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

Aksi Jual Investor Asing IHSG

Di tengah tekanan tersebut, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi penahan koreksi IHSG lebih dalam. BUMI melesat hingga batas auto reject atas (ARA) 35% setelah merampungkan akuisisi tambang emas Wolfram Limited (WFL) senilai Rp 698,98 miliar.

Pelemahan IHSG juga sejalan dengan aksi jual investor asing yang mencatatkan net sell. Pada sesi I saja, foreign net sell sudah mencapai Rp 208,3 miliar. BBCA menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 208,3 miliar, diikuti oleh PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) dan PT Antam Tbk (ANTM).**

Exit mobile version