Ekonomi

Harga Perak Meroket: Data PHK AS Picu Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga Perak Meroket: Data PHK AS Picu Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga Perak Meroket: Data PHK AS Picu Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed/(pixabay)

PenaKu.ID – Harga perak internasional terpantau mengalami penguatan signifikan dalam perdagangan sore hari Jumat (7/11/2025). Kenaikan ini menandai pembalikan arah setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan, yang berpotensi mengubah arah kebijakan moneter The Federal Reserve.

Hingga pukul 17.05 WIB, harga perak di pasar spot (XAG) tercatat naik tajam 1,71% ke level US$48,81 per troy ons. Kenaikan ini kontras dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya, Kamis (6/11/2025), di mana perak sempat melemah tipis 0,16% ke posisi US$47,99 per troy ons.

Pembalikan arah ini terjadi setelah logam mulia non-bunga tersebut sempat diperdagangkan di kisaran US$48,40 selama sesi Asia. Analis mencatat bahwa pergerakan harga perak saat ini masih cenderung berada dalam fase konsolidasi atau sideways sambil menunggu katalis pasar yang lebih kuat.

Pemicu Kenaikan Harga Perak

Katalis utama penguatan perak datang dari rilis data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Challenger AS. Laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS mengumumkan lebih dari 153.000 PHK pada bulan Oktober, angka tertinggi untuk bulan tersebut dalam lebih dari dua dekade.

Data yang suram ini langsung meredam optimisme pasar yang sebelumnya muncul dari data penggajian ADP. Akibatnya, ketidakpastian di pasar tenaga kerja AS kembali meningkat. Pasar kini semakin mengandalkan data sektor swasta karena rilis data resmi pemerintah, seperti Nonfarm Payrolls (NFP), tertahan akibat government shutdown (penutupan pemerintahan) yang masih berlangsung.

Implikasi Kebijakan The Fed Berdampak ke Harga Perak?

Memburuknya data PHK ini meningkatkan spekulasi pasar bahwa The Fed akan mengambil langkah pelonggaran moneter. Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember kini meningkat menjadi 67%, naik dari 62% pada hari sebelumnya.

Selain itu, permintaan safe haven untuk logam mulia, termasuk perak, juga ikut terdongkrak. Penutupan pemerintah AS yang berlarut-larut tanpa solusi yang jelas turut menambah sentimen penghindaran risiko di pasar, menguntungkan aset seperti perak.**

Exit mobile version