PenaKu.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana menghadiri Wisuda Sarjana S1 Angkatan XXII Tahun 2025 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum di Grand Sulanjana, Sukabumi, Selasa (14/10).
Kehadiran kedua pimpinan daerah ini menjadi bentuk dukungan Pemerintah Kota Sukabumi terhadap dunia pendidikan tinggi, terutama dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan pembangunan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi menyampaikan capaian serta arah kebijakan pembangunan Kota Sukabumi ke depan.
Ia menegaskan bahwa jabatan wali kota merupakan amanah konstitusional yang diperoleh melalui perjuangan dan izin Allah SWT, sehingga setiap kebijakan yang diambil harus berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Jabatan wali kota bukanlah sesuatu yang mudah diraih. Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan ridho Allah SWT,” kata Ayep Zaki di hadapan para wisudawan, dosen, dan tamu undangan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kalangan akademisi dalam membangun Kota Sukabumi.
Menurutnya, setiap pembangunan yang dilakukan harus berbasis pada kekuatan anggaran, karena pembangunan tanpa dukungan anggaran yang kuat tidak akan berjalan efektif.
“Sama seperti STISIP Syamsul Ulum, pemerintah juga membutuhkan anggaran untuk bergerak. Bedanya, sumber pendapatan pemerintah berasal dari pajak, retribusi, dan transfer daerah,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh wali kota, bahwa Pemerintah Kota Sukabumi saat ini tengah memperkuat sistem pendapatan daerah.
Ia menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 mencapai sekitar Rp1,32 triliun, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp488 miliar.
Namun, pada tahun 2026, pemerintah pusat akan melakukan koreksi terhadap dana transfer daerah sebesar Rp159 miliar, sehingga APBD Kota Sukabumi diproyeksikan menurun.
Meskipun demikian, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan efisiensi anggaran dan mengurangi belanja pegawai yang saat ini mencapai Rp500 miliar.
“Belanja pegawai kita harus turun menjadi 30 persen dari total APBD sesuai arahan Menteri Keuangan. Dengan begitu, kita bisa mengalokasikan dana lebih besar untuk program pengentasan pengangguran dan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.
Dalam sesi wawancara, Wali Kota Sukabumi juga menyinggung masalah sosial yang masih dihadapi Kota Sukabumi, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, dan pengangguran.
Ia menyampaikan bahwa Pemkot Sukabumi akan mengembangkan program penyaluran tenaga kerja ke luar negeri dengan sistem pembiayaan bergulir.
“Kita ingin membuka jalan bagi warga kota untuk bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang layak, antara Rp25 juta hingga Rp50 juta per bulan. Ketika mereka sudah bekerja, dana itu bisa dikembalikan untuk membantu warga lainnya,” ujarnya.
Program tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dari strategi Pemkot Sukabumi untuk mengalihkan sebagian anggaran dari pos belanja pegawai ke bidang pemberdayaan ekonomi.
Ia menargetkan, mulai tahun 2026 hingga 2027, program tersebut bisa menyerap ribuan tenaga kerja baru.
Wali Kota Sukabumi mengajak seluruh sivitas akademika STISIP Syamsul Ulum dan masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi dalam membangun Kota Sukabumi secara kolaboratif.
“Mari bersama-sama kita wujudkan Kota Sukabumi yang maju, berdaya saing, dan sejahtera. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari para akademisi dan masyarakat,” pungkasnya.
***