PenaKu.ID – Diduga akibat si melon atau tabung gas subsidi 3 kg bocor mengakibatkan satu rumah permanen ukuran 12×7 meter milik Tuti (65) di Kampung Cikoronjo, RT 02/01, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang Kabupaten, Cianjur Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Minggu (18/2/24) petang sekira pukul 18.30 WIB.
Api dari tabung gas bersubsidi itu langsung menyembur ke atas mengenai lampu neon dan langsung menjadi bola api besar hingga terjadi kebakaran yang sangat hebat.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakran tersebut, hanya mengakibatkan kerugian materil yang diperkirakan kurang lebih senilai Rp 75 juta.
Menantu pemilik rumah juga selaku saksi mata, Asep Wahyu, menerangkan, saat itu sedang melakukan aktivitas di dapur karena gas LPG habis maka diganti dengan yang baru, setelah dibuka segelnya dan setelah dipasang regulatornya mengalami kebocoran. melihat hal itu, ia langsung membuka kembali regulator.
Ternyata pelatuk tabung gas bukannya nutup mahan diam dan seluruh gas menyembur ke atas hingga mengenai lampu neon dan langsung meledak.
Kala itu seluruh penghuni rumah sontak menjerit minta tolong sambil berhamburan ke luar rumah.
Kobaran api dengan cepat merembet ke seluruhan bangunan rumah, hingga nyaris ludes terbakar.
Warga Berupaya Mengevakuasi Kebakaran
Seluruh tetangga dekat berupaya ikut memadamkan kobaran api dengan alat seadanya, selang 30 menit datang 2 unit pemadam kebakaran namun tak kuat untuk memadamkan kobaran api.
“Tak lama datang lagi 2 unit damkar dan setelah 2 jam kemudian kobaran api baru bisa diatasi,” ucap Asep Wahyu.
Sementara itu, Babinsa Desa Sindangsari Sertu A Gunawan membenarkan bahwa tadi malam telah terjadi kebakaran rumah milik Tuti warga Desa Sindangsari.
“Menurut informasi dari saksi juga selaku menantu korban, bahwa kebakaran berasal dari tabung gas LPG yang bocor,” ujar Gunawan saat dikonfirmasi awak media, Senin (19/2/24).
Ia menambahkan seluruh isi rumah habis terbakar dan seluruh penghuni rumah dievakuasi ke rumah milik tetangganya yang lokasinya tidak jauh dari rumah kebakaran.
“Pemilik rumah hanya menderita kerugian kurang lebih senilai Rp 75 juta,” tandasnya.
***
