Pemerintahan

Buka Sarasehan Tata Kelola Rumah Sakit, Ayep Zaki Tekankan Profit BLUD Bagi Kesejahteraan Masyarakat

Buka Sarasehan Tata Kelola Rumah Sakit, Ayep Zaki Tekankan Profit BLUD Bagi Kesejahteraan Masyarakat
Foto Istimewa: Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki Saat Membuka Kegiatan Sarasehan Tata Kelola Rumah Sakit di Hotel Balcony Kecamatan Cikole, Kamis (25/09/2025).

PenaKu.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus mampu menghasilkan profit yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa BPJS Kesehatan secara kontekstual harus benar-benar memberikan dampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Sarasehan Tata Kelola Rumah Sakit yang digelar di Hotel Horison Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025), dengan dihadiri 35 rumah sakit se-Jawa Barat.

H. Ayep Zaki menyampaikan bahwa forum ini diselenggarakan oleh RSUD R. Syamsudin, SH, rumah sakit yang telah berdiri sejak tahun 1920.

Ayep Zaki Tekankan 2 Hal

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus mampu menghasilkan profit yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa BPJS Kesehatan secara kontekstual harus benar-benar memberikan dampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Sarasehan Tata Kelola Rumah Sakit yang digelar di Hotel Horison Sukabumi, Kamis (25/9/2025), dengan dihadiri 35 rumah sakit se-Jawa Barat.

Ayep Zaki menyampaikan bahwa forum ini diselenggarakan oleh RSUD R. Syamsudin, SH, rumah sakit yang telah berdiri sejak tahun 1920.

“Rumah sakit harus menjadi pusat rujukan yang unggul, pusat inovasi pelayanan, serta rumah sakit pendidikan yang berkontribusi besar bagi pengembangan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Ayep Zaki Harap Terobosan-terobosan Baru

Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi menekankan bahwa keberhasilan rumah sakit tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan fasilitas atau teknologi, tetapi juga oleh kepemimpinan yang kuat, visioner, dan penuh integritas.

Lebih lanjut, Wali Kota Sukabumi menyoroti tantangan baru dalam pembiayaan kesehatan dengan akan diterapkannya Indonesia DRG (Diagnosis Related Group).

Sistem ini, kata dia, bukan hanya instrumen pembiayaan, tetapi juga instrumen tata kelola yang menuntut keterpaduan antara sistem yang kuat, tim yang solid, dan konsep yang visioner.

Dalam hal ini, RSUD R. Syamsudin, S.H telah ditunjuk sebagai rumah sakit uji coba penerapan IDRG dan kini berbagi pengalaman dalam forum tersebut.

Ia berharap sarasehan ini dapat melahirkan gagasan-gagasan segar, mendorong kolaborasi nyata, serta menumbuhkan semangat baru untuk menjadikan rumah sakit di Jawa Barat sebagai pelopor tata kelola yang akuntabel, transparan, dan berdaya saing tinggi.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, rumah sakit, dan seluruh pemangku kepentingan, H. Ayep Zaki optimistis transformasi pelayanan kesehatan akan semakin memperkuat kualitas hidup masyarakat Jawa Barat.**

Exit mobile version