PenaKu.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa penyelesaian persoalan rumah tidak layak huni (Rutilahu) menjadi prioritas utama pemerintahannya saat ini.
Penegasan tersebut ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Sinergi Program 1 Juta Rumah Perkotaan di Jawa Barat yang digelar Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Bandung, Kamis (2/10/25).
“Bagi kami, menyelesaikan Rutilahu adalah fondasi penting. Warga harus lebih dulu merasakan manfaat dari rumah layak huni, baru kemudian kita bicara pengembangan program perumahan yang lebih luas,” ujar Ayep Zaki.
Menurutnya, penanganan Rutilahu merupakan langkah strategis sebelum masuk pada pembangunan hunian baru berskala besar.
Dalam paparannya, Ayep mengungkapkan bahwa backlog perumahan di Kota Sukabumi hingga 2024 tercatat 11.290 unit. Angka ini diproyeksikan melonjak menjadi 58.038 unit pada 2044. Saat ini, terdapat 3.717 unit rumah tidak layak huni yang membutuhkan penanganan segera.
Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan perbaikan 267 unit rumah pada 2025 melalui program bantuan perumahan yang bersumber dari APBD serta dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hingga akhir September 2025, 194 unit telah selesai direhabilitasi.
Selain APBD, upaya penanganan Rutilahu juga diperkuat oleh berbagai pihak. Baznas Kota Sukabumi, misalnya, telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp74 juta untuk membantu perbaikan rumah warga kurang mampu.
Ayep Zaki Dorong Program FLPP
Pemkot Sukabumi juga mendorong pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Selain itu, pemerintah daerah memberikan kebijakan pro-rakyat berupa pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga 2025, fasilitas ini telah dimanfaatkan pada 140 unit rumah.
Ayep Zaki menegaskan, penyelesaian masalah perumahan tidak bisa ditangani pemerintah daerah sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, provinsi, lembaga keuangan, CSR, maupun lembaga sosial menjadi kunci keberhasilan.
“Insya Allah dengan kolaborasi yang kuat, kerja bersama, dan komitmen yang konsisten, Kota Sukabumi mampu mewujudkan hunian yang layak, sehat, dan bermartabat bagi seluruh warga,” katanya.
Pemkot berharap, langkah ini mampu mengurangi backlog perumahan sekaligus menekan persoalan permukiman kumuh. Upaya tersebut juga menjadi kontribusi nyata Kota Sukabumi dalam mendukung target nasional Program 1 Juta Rumah.***