PenaKu.ID – Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar untuk warga Sukabumi pada kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh DPR RI dan mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mewujudkan generasi sehat Indonesia.
Sosialisasi program MBG ini dilaksanakan di Gedung KPDA, Jalan Pelabuhan II, Kelurahan Lembursitu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Acara sosialisasi MBG ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dan diikuti oleh 300-an peserta, pada Jumat (28/2/2025).
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin dan Enny Indarti selaku Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional.
Pada kegiatan sosialisasi program Makanan Bergizi Gratis Bersama Mitra Kerja BGN, Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin memberikan penjelasan mengenai program nasional yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Peserta di undang pada kegiatan sosialisasi pada hari ini yaitu dalam rangka sosiliasi program Makan Bergizi Gratis yang merupakan sebuah program yang menjadi prioritas asta cita dari Pak Presiden, Pak Prabowo Subianto,” kata Zainul kepada awak media Jumat (7/3/2025).
Dalam pelaksanannya di lapangan nanti, program MBG akan melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut serta berpartisipasi dalam menyukseskan program MBG ini. Zainul berharap sosialisasi ini juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan warga.
“Badan Gizi Nasional mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam mempercepat program Makan Bergizi Gratis dengan menjadi mita, dimana pembuatan SPPG ini tentunya dengan standar yang telah ditentukan,” ungkapnya.
Sasaran Makan Bergizi Gratis
Dia menjelaskan bahwa Makan Bergizi Gratis akan menyasar terhadap 4 target utama yakni pelajar, ibu hamil, ibu menyusui serta balita sehingga gizinya terpenuhi. Namun bukan hanya itu saja, MBG juga dapat mengangkat perekonomian masyarakat.
“Perlu diketahui bahwa satu dapur (SPPG) bisa menyerap pekerja sekitar 45-50 orang. Selain pekerja yang di dapur, rentetan ekonomi bukan hanya di dapur, tapi ekosistem ekonomi juga bergerak di masyarakat sekitar SPPG melalui jual beli bahan baku untuk menu makanan SPPG, sehingga terjadinya peningkatan prekonomian lokal,” ucapnya.
“Bahan baku bisa berasal langsung dari petani, peternak ataupun nelayan, tapi juga para petani, peternak dan nelayan melalui koperasi maupun Bumdes,” pungkas Zainul Munasichin.
Berdasarkan data BGN, per 22 Januari 2025 lalu sudah terbentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi. Dengan begitu Badan Gizi Nasional secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
***