Tutup
PenaRagam

Anak-anak Jangan Main Petasan Lho Kata Plt Walikota

×

Anak-anak Jangan Main Petasan Lho Kata Plt Walikota

Sebarkan artikel ini
0221312b 31e8 4eb7 a743 e8574f1a20af
ilustrasi (istimewa)

PenaKu.ID – Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahai Jawa Barat Ngatiyana mengimbau kepada seluruh warga Cimahi khususnya di kalangan anak-anak untuk tidak bermain petasan, mercon dan kembang api di tengah bulan puasa 1442 Hijriah ini.

Ngatiyana mengatakan hal itu sebagai antisipasi tehadap hal-hal yang tidak diinginakan seperti kebakaran dan lainnya.

Jadi, kata Ngatiyana, dapat diduga kejadian kebakaran di salah satu bangunan di Jalan Pojok Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi pun bisa disebabkan karena ulah dari bermain petasan.

Ia menuturkan, ini menjadi contoh dan cermin bagi semuanya untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanaan dalam menjalankan ibadah di saat bulan Ramadan.

“Ternyata sekarang terbukti ada akibatnya, karena percikan api benda yang dianggap mainan tersebut malah ada musibah kebakaran, hal ini menjadi bukti dampaknya bisa merugikan,” kata Ngatiyana kepada media, Jumat (30/4/21).

Karena hal itu, Ngatiyana pun menegaskan tengah mengkaji aturan dan surat edaran terkait larangan menyalakn mercon, petasan dan kembang api.

Baca juga:

“Diharapkan ke masyarakat agar tidak nyalakan kembang api, petasan dan sejenis lainnya, karena petasan tersebut bisa merugikan diri sendiri maupun oranglain serta membahayakan,” ujarnya.

Musim kemarau sangat berpotensi dan rawan terjadi kebakaran, untuk itu pihaknya mengkhawatirkan jika hal ini tidak segera ditangani dengan cara mengantisipasi.

“Sekarang sudah jarang hujan, tentunya potensi kebakaran harus diantisipasi dan jangan sampai terjadi,” katanya.

Ia juga meminta kepada para ibu rumah tangga agar wapada menggunakan tungku api, kompor dan juga alat-alat elektronik yang rentan terjadi korsleting.

“Kalau jaringan listrik kira-kira sudah tua segera lakukan perbaikan, jangan pasang lilin dekat benda mudah terbakar. Hal-hal seperti ini yang dapat memicu kebakaran,” pinta Ngatiyana.

Reporter: BG

Redaktur: Dewi Apriatin