PenaKu.ID – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi Tingkat Kota Cimahi di SMAN 3 Cimahi, Jawa Barat, Selasa (3/9/24).
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengatakan bahwa kegiatan Aksi Bergizi merupakan salah satu upaya dalam menyiapkan Generasi Emas 2045.
“Kita melaksanakan Aksi Bergizi di SMAN 3 Cimahi tapi ini disaksikan juga oleh siswa SMA dan SMP se-Kota Cimahi, apa yang kita lakukan ini adalah satu momentum untuk bisa memberikan edukasi sekaligus sosialisasi betapa pentingnya makanan bergizi dalam menyiapkan generasi Emas untuk Cimahi Campernik 2045,” ujar Dicky.
Menurut Dicky, penting bagi para remaja untuk memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsinya karena masih berada dalam masa pertumbuhan agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
“Para remaja harus peduli terhadap pola makanannya selain pola hidupnya. Ada delapan unsur minimal yang harus diperhatikan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, mineral air serta kalsium, itu adalah unsur-unsur yang berguna di dalam membentuk tubuh mereka baik untuk fisik mereka ya maupun juga untuk perkembangan otak,” ucap Dicky.
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan pemenuhan gizi pada remaja ini akan menjadi salah satu upaya untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting, dengan rutin meminum tablet tambah darah untuk mencegah anemia akan menyiapkan organ reproduksi yang baik bagi Wanita.
“Siswa putri ini mereka ini nantinya akan menjadi calon ibu yang dari sekarang mereka harus benar-benar sehat bilamana nanti mereka mengandung dan melahirkan anak,” katanya.
Mengenai upaya penurunan tingkat prevalensi stunting ini, Dicky mengaku pihaknya sudah melakukan edukasi selain pada pihak sekolah, siswa dan siswi sekolah juga pada orang tua dan calon pengantin.
Menurutnya, upaya untuk mengatasi stunting harus dilakukan bersama-sama bukan hanya pemerintah daerah saja namun semua elemen masyarakat.
“Selain terhadap anak yang ada di sekolah kita juga melakukan pembinaan pada orang tua dengan kegiatan-kegiatan yang lain, dengan kata lain semua memang harus berkolaborasi keroyokan ini semua karena bagaimanapun itu tadi generasi emas bukan hanya sekedar digaungkan saja tetapi harus ada langkah-langkah nyata dan di antaranya adalah dengan pola makanan yang harus kita jaga,” tandasnya.
Aksi Bergizi Wahana Literasi
Senada dengan Pj Wali Kota Cimahi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya tablet tambah darah, olahraga/aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang juga sebagai momentum untuk menguatkan komitmen sekolah untuk melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin setiap minggu, juga untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor pusat dan daerah terkait dalam rangka penyelenggaraan Aksi Bergizi di sekolah.
“Kegiatan ini adalah untuk memberikan literasi kepada warga yang ada di sekolah bagaimana mengkonsumsi makanan yang memenuhi kandungan-kandungan gizi untuk setiap hari, sehingga nanti anak-anak dapat tumbuh sehat siap untuk sekolah dan juga terutama untuk remaja putri SMP dan SMA dapat membiasakan diri minum Tablet Tambah Darah karena tingkat anemia di Kota Cimahi masih tinggi, sehingga para remaja putri harus rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah,” tutur Mulyati.
Kegiatan Aksi Bergizi ini merupakan program tahunan yang dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan di Kota Cimahi. Kegiatan ini menjadi bentuk stimulasi bagi sekolah, orang tua siswa juga bagi peserta didik atau remaja. Untuk kegiatan Aksi Bergizi Tahun 2024 dilakukan secara serentak di seluruh SMP dan SMA Kota Cimahi, yakni di 69 SMP dan 50 SMA Se-Kota Cimahi.
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan #AksiBergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung penurunan prevalensi stunting baik di Kota Cimahi juga di tingkat nasional.
Seperti diketahui, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukan bahwa anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8% dan usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.
Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil.
Melihat masih rendahnya kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri, UNICEF menginisiasi kegiatan #AksiBergizi yang mulai dilaksanakan tahun 2018 melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.
Sejalan dengan kebijakan tersebut Kementerian Kesehatan RI menggalakkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye #AksiBergizi di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah serta seluruh warga sekolah, khususnya remaja putri sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini. Program Aksi Bergizi diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan madrasah sehat melalui TRIAS UKS/M.
**