PenaKu ID – Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi B, Hj. Nenden Sukaesih, SE, dan diikuti jajaran komisi B Ir. H. Agus Gunawan, Hj. Siti Nurjanah, SS, serta Christian Julianto Budiman.
Melalui rapat kerja itu, Nenden mengungkapkan bahwa Komisi B ingin mengetahui sejauh mana program kerja dan kendala yang dialami Perumda Tirtawening untuk tahun 2021.
“Pada kesempatan ini saya harap Perumda Tirtawening bisa menyampaikan jika ada kendala atau permasalahan, agar pihak kami sebagai mitra bisa membantu sekuat tenaga untuk memajukan program kerja tahun 2021,” tutur Nenden.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Perumda Tirtawening, H. Sonny Salimi, S.ST., MT menjelaskan secara garis besar kondisi Perumda Tirtawening saat ini.
“Sama halnya seperti yang lain, bisnis perumda pada tahun 2020 kemarin mengalami penurunan penerimaan yang cukup drastis karena pandemi Covid-19, di mana terdapat selisih yang cukup besar sekitar Rp6-7 M per bulan dari penerimaan biasanya,” ujar Sonny.
Meski begitu, kata dia, hal tersebut terjadi bukan karena kapasitas produksi yang menurun, melainkan dari blok industri dan niaga yang mengalami perubahan pola konsumsi air. Diketahui, blok industri dan niaga menurunkan konsumsi air yang telah didistribusikan.
“Jumlah pengguna blok industri atau niaga sebetulnya hanya sedikit, sekitar 15% dari total pengguna. Akan tetapi jumlah pengguna industri yang sedikit tersebut bisa menambah atau mendobrak penerimaan Perumda Tirtawening,” ucap Sonny.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi B, drg. Maya Himawati Sp.Orto berharap Perumda Tirtawening tetap optimistis untuk mencapai target kinerja di masa mendatang.
“Kondisi kita semua saat ini memang menurun. Tetapi saya harap kita semua, termasuk rekan-rekan dari Perumda Tirtawening bisa tetap optimistis terutama dalam perencanaan program kerja 2021, agar bisa mengejar ketertinggalan dari penurunan penerimaan yang dialami di tahun 2021,” kata Maya.
Adapun program kerja tahun 2021 yang telah direncanakan Perumda Tirtawening di antaranya Peningkatan Kapasitas Produksi, Penurunan Tingkat Kehilangan Air, serta Peningkatan Cakupan Pelayanan.
Selain itu, program kerja dari Divisi Umum Perumda Tirtawening akan didorong lebih kepada supporting, sementara target kinerja berkaitan dengan efektivitas penagihan. Kemudian dari Divisi Air Limbah mengedepankan program pendapatan air limbah non air minum, penambahan sambungan rumah (SR) air limbah, pengembangan jaringan air limbah, dan pemanfaatan hasil olahan IPAL Bojongsoang.
Menanggapi mengenai efektifitas penagihan Nenden menyarankan agar Perumda Tirtawening bisa lebih gencar lagi dalam menyebar informasi terkait sejumlah alternatif cara dan kemudahan pembayaran.
“Seperti yang diketahui, pembayaran air sudah bisa dilakukan dibanyak tempat dan cara. Mungkin lebih dipublikasikan lagi, barangkali ada warga yang belum mengetahuinya,” tutur Nenden
(Depe)
