Tutup
PenaPolitik

Pilkada Kab Bandung, AMPI Nilai PKS Masih Berpeluang Menentukan Arah

×

Pilkada Kab Bandung, AMPI Nilai PKS Masih Berpeluang Menentukan Arah

Sebarkan artikel ini
IMG 20200901 WA0158
IMG 20200901 WA0158
Sekretaris AMPI, H. Dadang Risdal Aziz, bersama Ketua AMPI, Nandang Rucita, dan Uwen.

PenaKu.ID – Sekretaris DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), H. Dadang Risdal Azis, menilai, sebagai salah satu partai politik besar di Kabupaten Bandung saat ini masih belum mengirimkan kandidat Pasangan Calon (Paslon) di tahun 2020 ini.

Kekosongan PKS itu disebutkannya, mengundang Paslon lainnya untuk melakukan komunikasi politik agar bisa berkoalisi dengan partai pendukung paslon di partai lain. Namun tidak diperoleh kepastian kemana PKS akan berlabuh.

“Di Pilkada tahun 2015 lalu, PKS yang berkoalisi dengan Golkar dengan nama Sabda Guna, berhasil memperoleh suara tertinggi, dengan menghantarkan pasangan H. Dadang M. Naser dan Gun Gun Gunawan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung,” katanya di Soreang, Selasa (1/9/2020).

Diprediksikan Dadang, ada kemungkinan PKS akan kembali merapat ke Golkar untuk mendukung Hj. Nia Kurnia Agistina dan Usman Sayogi. Alasannya dengan kondisi saat ini dimana PKS tidak bisa mengirimkan kadernya untuk berkontestasi dalam pilkada, 9 desember 2020 nanti, akan bergabung dengan koalisi yang sudah ada.

Tentu hal ini, dikemukakannya, harus dilakukan oleh PKD. Sebab sebagai salah satu partai besar, PKS pastinya ingin memberikan kontribusi yang maksimal guna mewarnai dan berperan aktif membangun Kab. Bandung.

Ditambahkan Dadang, seperti di hari Minggu kemarin (30/8/2020), Ketua DPD Golkar Kab. Bandung, H. Dadang M. Naser, melakukan pertemuan dengan Ketua DPD PKS Kab. Bandung, H. Jajang Rohana, yang tentu dalam pertemuan itu membahas mengenai agenda kekinian yang menyangkut arah kebijakan pembangunan wilayah maupun dinamika konstelasi politik menjelang pilkada.

“Jika hasil dari pertemuan ini menghasilkan kesepahaman positif, maka sangat dimungkinkan sekali PKS akan bergabung kembali dengan Golkar sebagai mitra koalisi strategis. Apalagi mengingat struktur Sabda Guna yang lalu masih mengakar di masyarakat sehingga akan memudahkan kordinasi dan konsolidasi lanjutan guna memenangkan calon yg diusung sekarang,” ujarnya.

Meski politik itu cair secara hitungan sederhana, lanjutnya, kemungkinan PKS bergabung ke koalisi lain, ini seperti akan membuat PKS kurang bernilai dan bermarwah. Seperti diketahui PKS pernah ditinggalkan oleh demokrat yang jauh hari sudah menyatakan bergabung berkoalisi.

Jadi secara psikologis, diungkapkan Dadang, PKS akan lebih berkurang beban politiknya apabila menjatuhkan dukunganya pada pasangan Nia-Usman. Tujuannya sebagai lanjutan pembangunan di Kabupaten Bandung dan kemajuan masyarakatnya.



(Alfatah)