PenaPeristiwa

2 Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi di Cianjur Diringkus

2 Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi di Cianjur Diringkus
Dua Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi di Cianjur Diringkus

PenaKu.ID – Dua orang HE dan AK warga Kabupaten Bogor yang diduga menyalahgunakan BBM subsidi sebanyak 1 ton ditangkap Satreskrim Polres Cianjur beserta beberapa barang bukti berupa BBM galon beserta mobil.

Dalam jumpa pers, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menerangkan, terungkapnya penyalahgunaan BBM subsidi itu berawal dari informasi masyarakat jika ada kendaraan yang bolak-balik ke SPBU untuk mengisi BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar dengan jumlah banyak.

Setelah ditelurusi, benar saja ada dua mobil yang dalam kurun waktu singkat beberapa kali mengisi BBM.

“Setelah didalami, petugas langsung mengamankan dua mobil yang diduga menyalahgunakan BBM bersubsidi. Setelah diperiksa, benar saja di dalam mobil tersebut terdapat puluhan jerigen berisikan BBM bersubsidi,” ungkap Kapolres di Mako Polres Cianjur, Kamis (06/10/22)

Doni meneruskan, pada mobil yang dibawa tersangka HE didapati 10 jerigen yang masing-masing berisikan 34 liter BBM pertalite atau total 340 liter. Sedangkan di mobil tersangka AK ditemukan berisikan 22 jerigen dengan total muatan 748 liter BBM jenis solar.

“Total ada 1 ton BBM yang diamankan dari dua pelaku ini,” kata dia.

Dia mengungkapkan jika BBM subsidi itu diperoleh dari beberapa SPBU di wilayah Cikalongkulon.

“Diambilnya tidak langsung, tapi mengisi beberapa kali di dua SPBU agar tidak dicurigai petugas SPBU,” ujar dia.

BBM Subsidi Dijual di Wilayah Bogor

Rencananya SPBU bersubsidi tersebut dijual kembali secara eceran serta untuk industri perkebunan dan pertambangan.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 55 junto pasal 53 Undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi. “Ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara,” tegasnya.

Sementara itu, AK, mengaku sudah beberapa bulan menjual BBM bersubsidi jeni solar di kawasan Jonggol Kabupaten Bogor. Solar itu dijual untuk peralatan di perkebunan di kawasan Bogor.

“Dijual lagi untuk alat potong dan lainnya, keuntungan yang saya dapat Rp 2.000 dari setiap liternya,” ungkap dia.

***

Exit mobile version