PenaPeristiwa

Viral Habiskan 200 Jt, Toilet Ini Mendadak Trending

20201214 024019
Toliet dengan anggaran sekitar Rp 200 juta

PenaKu.ID – Pembangunan toilet di bebeberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Bekasi mendadak viral karena menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah. Demikian seperti dilansir jakarta.siberindo.co.

Adanya peristiwa yang mendadak trending dan hangat diperbincangkan di dunia maya ini, Kepala Dinas Pendidikan ( Disdik) H. Carwinda pun buka suara.

“Dinas pendidikan ataupun pihak sekolah tidak pernah mengusulkan pembangunan WC di sekolah-sekolah,” ujar H. Carwinda kepada media, Jumat (11/12).

Ia menuturkan, meskipun pembangunan fisik bangunan ada pada Dinas Cipta Karya, namun selama ini Dinas Pendidikan tidak pernah diajak berkoordinasi.

Carwinda kembali mempertegas terkait pembangunan gedung sekolah atau ruang kelas baru, pihaknya merasa tidak mendapatkan koordinasi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum atau yang sekarang berganti nama menjadi Dinas Cipta Karya, kepada Dinas Pendidikan.

“Padahal Dinas Pendidikan-lah yang lebih mengetahui mana sekolah yang prioritas pembangunannya mana yang bisa ditunda,” tegasnya.

Dengan keterbatasan anggaran, lanjut Carwinda, memang tidak semua usulan perbaikan atau pembangunan Ruang Kelas Baru disetujui. Ada skala prioritas, mana yang harus didahulukan.

“Nah skala prioritas itu Dinas Pendidikan yang tahu, bukan Dinas Pekerjaan Umum atau Cipta Karya,” tukasnya.

Makanya, lanjut Carwinda, ada sekolah yang seharusnya lebih prioritas tapi pembangunannya malah ditunda.

Terkait dengan pembangunan WC di ratusan sekolah yang biaya satu unitnya Rp 196,8 juta lebih , Carwinda mengatakan, selama ini tidak ada usulan, baik dari Dinas Pendidikan maupun dari sekolah-sekolah.

Sementara itu bangunan WC  senilai Rp196,8 juta itu, salah satunya ada di SD Negeri Mangunjaya 04, Tambun Selatan.

“Mahal itu, tidak masuk akal untuk pembangunan WC,” begitu ucap Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi kepada wartawan.

Uchok menilai ada indikasi korupsi dalam bentuk mark up atau penggelembungan harga di penganggaran proyek WC, sehingga hampir menyentuh Rp 200 juta.




(Redaksi)

Exit mobile version