PenaKu.ID – Banjir bandang dahsyat yang dipicu oleh hujan lebat telah meluluhlantakkan wilayah utara Pakistan, menewaskan sedikitnya 344 orang.
Banyak korban dilaporkan masih terperangkap di bawah reruntuhan rumah dan lumpur, sementara tim penyelamat berjuang keras melawan waktu dan kondisi alam yang ekstrem.
Bencana ini kembali menyoroti kerentanan Pakistan terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan telah mengerahkan sekitar 2.000 petugas penyelamat ke provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa.
Namun, upaya mereka menghadapi tantangan besar. Hujan yang tak kunjung berhenti, tanah longsor yang memutus akses, serta jalan-jalan yang hancur menghambat pergerakan alat berat dan ambulans ke lokasi-lokasi terdampak yang paling parah.
Kisah Pilu Pakistan Utara Diterjang Banjir
Kesaksian para korban selamat melukiskan gambaran kengerian saat bencana terjadi. Seorang warga menceritakan bagaimana ia mendengar suara gemuruh seperti gunung yang bergerak sebelum air bah menerjang desanya.
Di sisi lain, seorang ayah menangisi seluruh mahar pernikahan putrinya senilai ratusan ribu rupee yang hanyut terbawa arus, meninggalkan keluarganya tanpa harta benda sedikit pun.
Kisah-kisah ini menunjukkan dampak mendalam yang dirasakan oleh komunitas lokal.
Peringatan Dini saat Pakistan Utara Diterjang Banjir
Departemen Meteorologi Pakistan sebenarnya telah mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk wilayah tersebut.
Musim hujan tahun ini datang lebih awal dan diperkirakan akan berlangsung lebih lama, meningkatkan risiko bencana serupa di masa mendatang.
Sejak awal musim, lebih dari 650 orang telah tewas di seluruh negeri. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan banjir besar tahun 2022 yang menewaskan 1.700 orang dan menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan.**
