PenaPeristiwa

Toko Kitab di Pasar Ciranjang Dibobol Maling Tapi Salah Target

Toko Kitab di Pasar Ciranjang Dibobol Maling Namun Salah Target
tangkapan layar cctv

PenaKu.ID Toko Kitab di Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi incaran maling pada Kamis (15/10/21) yang berhasil membobol rolling door toko tersebut.

Toko Kitab di Pasar Ciranjang tersebut berlokasi persis di belakang Pasar Metro Ciranjang.

Kejadian maling di Toko Kitab di Pasar Ciranjang itu diketahi keesokan harinya saat pemilik toko, Kosim (65), hendak membuka toko.

Kosim Kaget lantaran rolling door toko miliknya sudah terbuka. Kemudian ia lanngsung melihat CCTV yang terpasang di depan toko untuk memastikan pelaku dan kejadian.

Kosim menututurkan seisi toko terlihat utuh, buku-buku kitab seolah tak digasab maling. Hanya satu set jas hujan yang ia simpan di luar toko lenyap digasab maling.

Kosim tak membeberkan ciri-ciri pelaku dan identitas lainnya. Ia juga tak melapor ke aparat setempat dengan alasan tidak menelan kerugian atas peristiwa tersebut.

“Kejadian toko dibobol maling saya tidak melaporkannya pada pihak keamanan pasar maupun pada polisi karena tidak diketahui adanya kerugian yang mencolok,” kata Kosim kepada awak media, Minggu (17/10/21).

Toko Kitab di Pasar Ciranjang Mulanya Grosir Lengkap

Sementara itu, salah seorang pedagang lainnya, Ujang Nawawi (45) mengatakan mungkin saja pelaku salah sasaran dan tertipu.

Diketahui Ujang, memang sebelumnya toko kitab yang dibobol tersebut adalah toko grosir serba ada. Itulah sebabnya, kata Ujang, toko dibobol dengan harapan sang maling bakal dapat hasil yang bernilai.

“Mungkin maling tersebut tertipu ulahnya sendiri, karena toko Kitab yang dibobol kemarin sebelumnya toko grosir serba ada,” ucap Ujang.

Ujang menyebut akhir-akhir ini di Pasar Ciranjang kerap terjadi maling. Bahkan, hampir dua pekan ke belakang terjadi tiga kali maling. Baik toko yang ada di dalam pasar maupun di luar pasar.

Ujang menduga kerawanan tersebut dipicu lantaran kurangnya keamanan di lingkungan pasar.

“Sulit untuk dikontrol keamanan karena pasarnya terbuka lebar tidak ada pagar, juga ada tiga blok, blok depan bersatu dengan Pasar Metro, Blok Hanggar Biru ada di tengah dan Blok Hanggar Belakang yang berdekatan dengan kios darurat,” kata Ujang.

Ia berharap keamanan pasar dari petugas yang semestinya mempunyai tanggung jawab agar lebih meningkatkan kewaspadaan yang intens.

“Mohon kewaspadaannya ditingkatkan lagi termasuk personil kemannya ditambah, jangan cukup tiga orang tiap piketnya,” pungkas Ujang.

**

Exit mobile version