PenaKu.ID, — Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (PPSDM Kemendagri) Regional menggelar pengembangan kompetensi (Bangkom) bagi Aparatur Sipil Negara di tengah pandemi Covid-19, di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin, (14/9).
Bangkom ASN merupakan salah satu amanat Undang-Undang yang wajib diselenggarakan, sekalipun dalam masa Pandemi Covid-19 karena Bangkom ASN menjadi kebutuhan penting dalam meningkatkan kompetensi ASN yang akan berdampak terhadap kinerja dan mutu pelayanan publik.
Hal ini disampaikan Yudia Ramli selaku Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bandung pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan III, Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan III dan IV.
“Pada Tahun Anggaran 2020, PPSDM Regional Bandung menargetkan 7 angkatan pelatihan manajerial kepemimpinan melalui Pelatihan Kepemimpinan Administrator sebanyak 3 angkatan dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas sebanyak 4 angkatan dengan mekanisme pembiayaan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pelatihan tersebut diikuti sekitar 220 orang peserta yang berasal dari wilayah binaan PPSDM Kemendagri Regional Bandung,” kata Yudia Ramli.
Yudia menjelaskan, upaya strategis yang dilakukan dalam penyelenggaraan pelatihan di masa Pandemi Covid-19 yaitu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan munculnya cluster baru dalam Bangkom, serta tetap menjaga mutu hasil pelatihan dengan metode blended learning (clasical learning dan e-learning) dengan perbandingan 20:80, serta memperhatikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya.
Untuk mendekatkan kuadran upaya pencegahan Covid-19 versus mengungkit geliat ekonomi mikro dan kecil (UMK), dipandang perlu dijembatani dengan program penyapihan (menyandingkan micro dan kecil) dalam penyediaan konsumsi, dengan tetap menerapkan model protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19, tegas Yudia.
Yudia menuturkan, ada 10 sikap wajib yang harus diperhatikan dalam aktivitas di PPSDM Kemendagri Regional Bandung, yaitu selalu menggunakan masker, jaga jarak minimal 1,5 m, sering cuci tangan, olah raga teratur, minum vitamin, asupan bergizi, cek rapid/swab, berdo’a, tetap berkinerja, berbagi/peduli.
“Publikasi/sosialisasi tata cara pembelajaran telah dilakukan dengan media video/pamflet/spanduk untuk memberikan informasi kepada stakeholder. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta dalam mengikuti rangkaian proses pelatihan. Guna meningkatkan kualitas layanan,
PPSDM Regional Bandung terus meningkatkan sarana pendukung Diklat dan mengoptimalkan daya dukung sarana olah raga dan hiburan sebagai upaya membangun sehat dan kompeten dengan cara harmonis, nyaman dan bermartabat,” pungkas Yudia.
Reporter: Saifal