PenaKu.ID – Insinuasi publik terkait dinosaurus ‘menelan’ dua orang manusia kian mengembang. Binatang purba itu, sebelumnya, diketahui masuk kawasan hutan Mojosemi, di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur.
Video amatirnya yang beredar luas pun viral. Tak henti masyarakat memperbincangkannya. Bahkan, setiap saat blow up media massa seakan tak henti meng up date, dari angle satu ke angle lainnya.
Terkini, masyarakat melancarkan satire bernada canda, bahwa raksasa dinosaurus tersebut telah ‘memangsa’ dua orang manusia. Pihak lain menyatakan, dinosaurus tersebut telah ‘melahirkan’ dua orang manusia.
“Nah, ini dinosaurusnya sudah melahirkan, hhhhh,” kata Ahong di grup medsos, mengomentari video dinosaurus tersebut.
Komentar senada disampaikan beberapa warga yang asyik menonton video itu, “wuahhhhhh dinosaurusnya menelan dua orang manusia ini. Lihat itu orangnya keluar dari perut binatang raksasa,” teriak Sutik, warga Magetan.
Komentar kelakar publik tersebut tercuat saat menyaksikan video teaser kedatangan dinosaurus, yang jebulnya palsu itu, ke Mojosemi Forest Park, yang berlokasi beberapa ratus meter di atas obyek wisata Telaga Sarangan.
Dalam video pendek itu memang terdapat scene saat dinosaurus palsu itu usai diturunkan dari truk, kemudian direbahkan miring.
Saat itulah terlihat dalam roll shot dua orang pemuda keluar dari arah sisi bawah perut dinosaurus, yang lubang itu memang disediakan sebagai pintu keluar masuknya pilot dinosaurus.
Itulah yang kemudian diplesetkan publik sebagai momen dinosaurus ‘sedang melahirkan’ atau ‘menelan dua orang’.
Menanggapi bermacam komentar guyonan itu, Direktur Utama Mojosemi Forest Park, Romo Topan, kepada jurnalis, Kamis malam (17/ 12), melepaskan tawa panjangnya.
“Ya, untuk dinosaurus show memang dioperasikan oleh tenaga manusia. Yaitu Mas Andik dan Mas Gunawan. Tapi yang untuk keperluan park, yakni di hutan bebas, penggeraknya adalah mesin,” jelas Romo Topan.
Dilanjutkan Romo Topan, hingga saat ini pihaknya sudah memiliki kisaran 19 sampai 21 koleksi binatang pra sejarah dinosaurus dari berbagai jenis.
Hebohnya kedatangan koleksi baru binatang yang telah punah itu, diakui Romo Topan sanggup mengatrol jumlah pengunjung harian jika dibanding sebelumnya.
“Syukur alhamdulillah terjadi peningkatan jumlah pengunjung harian. Mudah mudahan kedepan kondisi jumlah pengunjung terjaga, bahkan meningkat lagi,” harap Romo Topan.
Diakui Romo Topan, ide segar itu muncul atas kerja sama semua tim kreatif Mojosemi Forest Park.
Jika Mojosemi Forest Park itu dikelola dengan serius, mengembangkan bermacam gagasan dan inovasi baru yang segar dan tidak membosankan, tidak mustahil sanggup menenggelamkan obyek wisata Telaga Sarangan. (fin)