PenaKu.ID – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., menghadiri acara tablig akbar dan pengajian umum menyambut Ramadan 1444 H, di Masjid Jami Al-Ikhlas, Jalan Taman Saturnus, RW 16, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Minggu, (12/03/23).
Dalam sambutannya, Tedy Rusmawan mengapresiasi telah diselenggarakannya tablig akbar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 H.
Hal ini menjadi dukungan bagi Kota Bandung dalam mewujudkan misi keempat, yaitu Bandung Agamis.
“Tentu kami atas nama pemerintah, khususnya DPRD Kota Bandung, mengapresiasi terselenggaranya acara tablig Ramadan 1444 H ini. Dengan semangat kolaborasi, mudah-mudahan Kecamatan Rancasari dapat menjadi kecamatan yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Tedy Rusmawan.
Ketua DPRD Kota Bandung pun berharap, di momentum Ramadan 1444 H ini menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk dapat berlomba-lomba kembali ke masjid dengan berbagai kegiatannya.
Dengan momentum tersebut, Tedy Rusmawan mendorong agar beberapa program yang pernah digulirkan oleh almarhum Mang Oded, salah satunya adalah BERSATU (Berjamaah Salat Tepat Waktu) dapat kembali dilaksanakan dan menjadi program prioritas.
“Kami pun berharap di setiap kewilayahan, termasuk di Kecamatan Rancasari ini, ada program untuk membantu masyarakatnya bisa membaca Alqur’an. Dapat dibayangkan bagaimana Kota Bandung menjadi kota yang sangat indah dan semakin dirahmati Allah, jika masyarakatnya mampu terbebas dari buta huruf Alqur’an,” ucapnya.
Oleh karena itu, Tedy meminta agar Kecamatan Rancasari dapat menjadi pelopor dari kewilayahan lainnya untuk dapat mewujudkan program pengentasan buta huruf Alqur’an.
Tedy Rusmawan Memandang Ramadan Tingkatkan Keimanan
Terlebih, akan menjadi kekhawatiran bagi para ulama dan umaro di Kota Bandung khususnya, apabila kondisi tersebut akan menjadi bagian yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, karena masih ada sesama muslimnya yang buta huruf Alqur’an.
“Maka dari itu, MUI Kecamatan Rancasari harus mulai menginformasikan, mendata warganya yang belum bisa membaca Alqur’an, untuk diajak, dibantu, dan dibimbing sehingga program pengentasan buta huruf Alqur’an ini menjadi program prioritas dan menjadi kewajiban bagi kita semua,” ujarnya.
Tedy pun menambahkan, bulan Ramadan merupakan momentum untuk melipatgandakan pahala dari kebaikan yang dilakukan.
Maka, diharapkan ada program satu keluarga yang mampu secara ekonomi dapat membantu keluarga lainnya yang membutuhkan dukungan materi untuk melanjutkan kehidupannya, terutama kelompok masyarakat duafa dan anak yatim.
“Mudah-mudahan momentum Ramadan ini menjadikan kita semakin meningkatkan keimanan dan juga menebar kebaikan bagi sesama,” katanya.
***