PenaKu.ID – Kasus kenakalan pelajar kembali terjadi di Sukabumi. Kali ini, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sukabumi, dikabarkan tewas setelah terlibat tawuran pelajar di Kampung Sunggapan, RT 02/RW 05, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (10/10/24) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tawuran pelajar ala gladiator ini, diduga bermula dari salah satu pelajar yang membuat unggahan di media sosial dan mengajak berkelahi dan mendapatkan respons oleh pelajar lain.
Korban yang diketahui merupakan warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi ini, adalah salah satu alumni sekolah MTs di wilayah Kecamatan Caringin. Korban diketahui, telah melakukan duel gladiator dengan duel dua lawan dua. Yakni, FMS, ADR (16), RR (15), dan RAY (16) sekira pukul 21.00 WIB. Setelah menentukan lokasi gladiator, korban telah mengajak ADR. Sementara, RR mengajak RAY.
Saat gladiator, mereka menggunakan senjata tajam. Hingga, akhirnya korban mengalami luka sabetan dan meninggal dunia. Sementara, ADR mengalami luka sobek di sikut dan punggung.
Berdasarkan pantauan PenaKu.ID di lokasi, pada Jumat (11/10/2024) sekira pukul 17.00 WIB, jenazah korban tiba di rumah duka setelah dilakukan autopsi dari Rumah Sakit Kramat Jati dengan menggunakan mobil ambulans DVA Polres Sukabumi.
Isak tangis keluarga telah mengiringi kedatangan jenazah. Bahkan, salah satu anggota keluarga korban, sempat pingsan tak sadarkan diri, saat jenazah korban dievakuasi dari mobil ambulans DVA Polres Sukabumi. Ratusan warga dan sejumlah pelajar pun ikut memakamkan jenazah pelajar tersebut.
Setelah itu, jenazah pelajar tersebut langsung di bawa ke salah satu masjid yang ada di kampung tersebut. Tidak lama setelah disalati, jenazah korban langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cijengkol Bungbulang sekira pukul 17.40 WIB.
Salah seorang warga setempat, AEF (22) mengatakan, pihaknya mengaku bahwa korban ini, telah meninggal dunia sekira pukul 23.00 WIB.
“Iya, saya kaget juga dapat informasi itu. Katanya korban meninggal dunia,” kata AEF kepada PenaKu.ID, Jumat (11/10/2024).
Berdasarkan informasi yang beredar, sambung AEF, korban ini telah meninggal dunia karena dibacok oleh pelajar lain.
“Meninggalnya cenah gagara dibacok (meninggalnya katanya gegara dibacok), Ku barudak salahna teh cenah dimandian di Cariu korban teh (sama temannya salahnya dimandikan di Cariu korbannya,” ungkapnya.
“Padahal pas barudak mandiin korban teh masih ada napasna keneh, pulang ka dieu teh udah gak ada getih, beres bersih, bajuna diganti sareng teu aya nafasan (Padahal pas temannya mandiin korban teh masih ada napasnya, pulang ke sini sudah gak ada darah dan sudah bersih sama bajunya sudah diganti sama tidak ada nafasnya),” imbuhnya.
Menurutnya, korban ini merupakan salah satu pelajar dari salah satu SMK di wilayah Kecamatan Cisaat. korban baru duduk di kelas 1 dan akan melaksanakan ulangan.
Tawuran Pelajar Kian Meresahkan
Sementara itu, Kepala Desa Oban Sobandi mengatakan, pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi kematian korban tersebut, berdasarkan laporan dari warga saat ia tengah menghadiri pengajian malam di wilayahnya.
“Iya, katanya ada tawuran dan mengakibatkan salah satu pelajar dari warga kami meninggal dunia. Cuman kita juga masih menunggu hasil dari polisi dan kita tidak tahu secara pasti kronologisnya, karena ini masih pemeriksaan oleh Polres Sukabumi, jadi kami masih menunggu,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, sambung Oban, akibat aksi gladitor pelajar tersebut, telah menyebabkan dua orang terluka. Satu di antaranya meninggal dunia dan satu pelajar lainnya masih dalam perawatan tim medis di Rumah Sakit Sekarwangi Cibadak.
Kasus tawuran pelajar tingkat SMP ala gladiator ini, telah melibatkan sejumlah aumni sekolah tingkat MTs atau pun SMP sederajat di wilayah Kecamatan Caringin.
“Nah, korban yang meninggal ini, juga alumni dari sekolah MTs yang ada di wilayah desa kami,” katanya.
Sebelum melakukan aksi gladiator, para pelajar ini telah menjalin komunikasi antara korban dengan pelajar lainnya melalui media sosial. Setelah ditentukan waktu dan tempatnya, akhirnya para pelajar ini, langsung melakukan aksi gladiator dengan menggunakan senjata tajam.
Bukan hanya itu, saat melakukan aksi gladiator tersebut, para pelajar ini juga telah merekam video aksinya. Bahkan, sampai dilakukan live streaming di Instragram.
“Iya menurut keterangan malam sih, ada streaming, mungkin di IG kayanya, cuma kita juga nggak sampai melihat. Nah, waktu malam, kata kapolsek sendiri ada bukti-bukti video, cuma kita kan tidak bisa meminta bukti-bukti yang komplit, itu ranah mereka (polisi), kita mendapatkan keterangan seperti itu,” ujarnya.
Ia menerangkan, korban telah meninggal dunia diduga kehabisan darah akibat luka bacok di bagian punggung. Dari bukti ada celurit sama pisau dapur. Meninggalnya korban mungkin kehabisan darah dan korban diantar ke rumahnya oleh teman-temannya.
“Untuk pelaku mungkin nanti ada di pres releas Polres Sukabumi. Intinya pelaku ada dua orang. Pada intinya barusan juga kata kapolsek sampai ada 19 orang yang diperiksa dan sekarang di polres, berarti kan memang janjian dua belah pihak,” paparnya.
Ketika disinggung wartawan mengenai titik lokasi tawuran pelajar ala gladiator, Oban menjawab, bahwa bahwa tempat gladiator tersebut merupakan lokasi lahan yang hendak dibuat pembangunan perumahan dan lokasinya berdekatan dengan jalan raya dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cijengkol Bungbulang.
“Cuma mungkin karena jauh dari pemukiman, jadi kalau malam itu sepi. Nah, setelah kejadian itu, karena mungkin ketakutan teman-temannya karena korbannya luka, jadi serba bingung, itu mungkin malah dibawa muter-muter setelah kejadian itu, bukan langsung dibawa ke rumah korban,” paparnya.
Sementara itu, ketika wartawan hendak melakukan konfirmasi, Kapolsek Caringin, Polres Sukabumi, enggan memberikan keterangan apa pun.
“Belum bisa kasih statement, karena perkaranya ditangani langsung oleh polres. Selain itu, rencananya mau di releas di Polres Sukabumi pada Senin (14/10/2024),” singkat Kapolsek Caringin, Ipda Sugiarto.
***