PenaKu.ID – Pasar angkutan dan logistik Amerika Serikat (AS) mengalami keruntuhan signifikan yang disebut analis sebagai “resesi barang struktural”. Pemicu utamanya adalah penurunan drastis impor dari China akibat kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Volume peti kemas dan kargo yang masuk ke AS terus anjlok, menimbulkan kekhawatiran meluas di sepanjang rantai pasokan dan memicu ketidakpastian.
Penurunan Impor dan Konvergensi Penyebab Tarif Trump
Mario Cordero, CEO Port of Long Beach, mengonfirmasi terjadi penurunan 16% dalam impor China ke AS. Penurunan ini adalah hasil kombinasi antara kebijakan tarif, melemahnya permintaan konsumen, dan fenomena frontloading (importir menarik pesanan lebih awal).
Data Sensus AS menunjukkan impor Agustus turun US$18,4 miliar dari Juli, sementara data real-time logistik mencatat volume truk kargo kering turun 11% secara tahunan pada Oktober. Penurunan diproyeksikan mencapai 16,6% pada Desember.
Dampak Tarif Trump
Dampak resesi barang ini sangat terasa di sektor tertentu; impor furnitur anjlok 33%, dan impor mainan menjelang liburan hanya naik 17% (jauh di bawah kenaikan normal 40-50%), mengindikasikan retailer memprediksi musim belanja terlemah.
Dampak perang dagang meluas, bahkan memukul ekspor India ke AS. Secara domestik, penurunan volume kargo berakibat pada berkurangnya kebutuhan pekerja pelabuhan, truk, dan gudang.
Analisis ini menekankan bahwa situasi ini bukan sekadar koreksi musiman, melainkan pergeseran fundamental belanja konsumen menjauhi barang fisik.**
