PenaKu.ID – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah laporan serangan rudal Israel ke Teheran yang menargetkan kompleks pemerintahan.
Serangan ini membuat Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengalami luka ringan di kaki.
Insiden berlangsung pada 16 Juni 2025 saat rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Kronologi Serangan dan Evakuasi Presiden Iran
Menurut kantor berita Fars, pasukan Israel meluncurkan enam proyektil yang diarahkan ke titik akses masuk–keluar gedung rapat, dengan tujuan memutus sistem sirkulasi udara dan menutup jalur evakuasi.
Meskipun sistem kelistrikan sempat lumpuh, jalur darurat yang telah disiapkan memastikan evakuasi lancar. Pezeshkian dan beberapa pejabat hanya menderita cedera ringan.
Biro intelijen Iran menduga adanya infiltrasi atau mata-mata yang memfasilitasi akurasi serangan. Pola operasi mirip dengan penembakan yang menewaskan Hassan Nasrallah di Beirut pada September 2024.
Konsekuensi Politik dan Keamanan untuk Presiden Iran
Serangan ke Teheran dianggap eskalasi serius konflik, terutama karena bersamaan dengan tuduhan program nuklir rahasia Iran.
Sebelumnya, Israel melakukan serangan udara pada 13 Juni 2025, kemudian AS mengebom fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni, yang langsung dibalas dengan serangan balistik Iran ke pangkalan AS di Al Udeid, Qatar.
Meski sempat memicu respons keras, terjadi gencatan senjata setelah kesepakatan Israel–Iran yang diumumkan Donald Trump pada 23 Juni.
Namun, insiden ini meninggalkan pertanyaan besar mengenai keamanan ibu kota Iran dan akan mempengaruhi dinamika kebijakan regional.**