Internasional

Ambisi AI Eropa Terancam Krisis Air Bersih, Pusat Data Jadi Biang Keladi?

Ambisi AI Eropa Terancam Krisis Air Bersih, Pusat Data Jadi Biang Keladi?
Ambisi AI Eropa Terancam Krisis Air Bersih, Pusat Data Jadi Biang Keladi?/(pixabay)

PenaKu.ID – Eropa berambisi besar untuk menjadi pusat kecerdasan buatan (AI) dunia, bersaing ketat dengan Amerika Serikat dan China. Namun, di balik megahnya rencana digital tersebut, sebuah ancaman nyata dan berbahaya mengintai: krisis air bersih.

Para ahli memperingatkan bahwa ledakan pembangunan pusat data untuk menopang industri dkecerdasan buatan dapat memperparah kelangkaan air, terutama di negara-negara Eropa bagian selatan.

Pusat data adalah tulang punggung ekonomi digital, tempat jutaan server bekerja tanpa henti untuk menjalankan segala aktivitas online, mulai dari media sosial hingga aplikasi kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Google Gemini dan yang lainnya. Namun, untuk menjaga suhu server tetap dingin, fasilitas ini membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar.

Ironi AI Pembangunan di Wilayah Kering

Menurut Kevin Grecksch, pakar kebijakan air dari University of Oxford, terjadi sebuah ironi dalam pengembangan industri ini. Banyak pusat data raksasa milik perusahaan teknologi seperti Amazon, Microsoft, dan Google justru dibangun di wilayah yang sudah mengalami tekanan air ekstrem, seperti Spanyol dan Yunani.

Wilayah ini dianggap ideal karena iklimnya, tetapi justru yang paling rentan terhadap kekeringan.

Contohnya adalah proyek pembangunan tiga pusat data Amazon di Aragon, Spanyol. Meskipun dijanjikan akan menciptakan ribuan lapangan kerja, proyek ini memicu konflik dengan petani lokal yang sangat bergantung pada sumber daya air yang semakin menipis.

Jejak Air yang Tak Terlihat akibat Kecerdasan Buatan?

Masalahnya lebih dalam dari sekadar air untuk pendinginan. Sebagian besar jejak air dari pusat data sebenarnya “tidak terlihat”, karena terjadi dalam proses pembangkitan energi yang memasok listrik ke fasilitas tersebut dan dalam pembuatan chip semikonduktor yang rumit.

Perusahaan teknologi seringkali hanya melaporkan penggunaan air di lokasi, mengabaikan dampak yang jauh lebih besar di luar lokasi.

S&P Global memprediksi bahwa industri pusat data akan menghadapi risiko stres air yang sangat tinggi di dekade ini. Ambisi Eropa untuk memimpin revolusi kecerdasan buatan kini berada di persimpangan jalan, harus memilih antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan lingkungan.**

Exit mobile version