Kab Sumedang, LabakiNews.id –
Sabtu (20/07/2019) Kolonel Inf Yusep Sudrajat selaku Komandan Sektor (Dansektor) 21 Satgas Hb Citarum harum, bersama jajaranya dan para relawan Citarum harum, LSM PMPR Indonesia serta beberapa Awak media baik Online, Cetak dan Televisi, melaksanakan pembukaan Cor-Coran saluran pembuangan Limbah PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Bandung Garut KM. 52 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Sebelum melaksanakan pembukaan, Dansektor terlebih dahulu mengecek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan tersebut, guna memastikan hasil olahan limbahnya sudah benar dan baik atau belum. Dansektor juga berulang kali melakukan pengecekan terhadap air hasil olahan, untuk memastikan air hasil olahan sudah dalam keadaan aman sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan.
Ketika ditemui awak media setelah melaksanakan pengecekan IPAL, Kolonel Inf Yusep Sudrajat menjelaskan,” Hari ini Sektor 21 melaksanakan pengecekan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. NABATI, yang berada di Jalan Bandung Garut KM 25″, ucap Dansektor Menuju IPAL PT. NABATI
Sekitar 8 hari lalu, lanjut Dansektor, saya mendapat laporan PT. Nabati ini kedapatan telah membuang limbah yang masih dalam keadaan berwarna putih. Nah, saya sebagai Dansektor tidak melihat sebabnya apa, yang jelas Perusahaan ini telah membuang limbah dalam keadaan berwarna dan ini hasil laporan dari LSM dan Masyarakat, sehingga Sektor 21 menutup pembuangan IPAL nya pada waktu itu dan kita cek terus sejauh mana pengolahan IPAL yang dilakukan perusahaan ini.
“Hari ini setelah kita Cek akhir secara bersama sama, hasilnya air sudah bening dan ada Ikan mas yang hidup di Outlet pembuangan nya. Artinya, sudah tidak membahayakan apabila dibuang kesungai Citarum. Walaupun airnya tidak sebening Aqua, namun setelah di cek Aman berarti tidak merusak ekosistem di DAS Citarum dan hari ini kita buka Cor Cor-an nya, agar PT. Nabati sudah bisa melaksanaan kegiatan seperti biasa”, ungkap Dansektor 21
Harapan saya, Lanjut Kolonel Yusep, bukan hari ini saja pada saat dilakukan pengecekan limbah nya bening, tapi ini harus selamannya. Karena, tujuannya untuk anak cucu kita dan itu yang utama dan sangat penting. Olin (konsultan IPAL)
Sementara itu, Olin, selaku Konsultan dari PT. Pakar IPAL Indonesia yang mewakili PT. Nabati, di hadapan awak media mengatakan,” Kami dari PT. Pakar IPAL Indonesia, yang khusus bergerak di bidang lingkungan, memang konsen kami untuk perbaikan lingkungan terutama di PT. Nabati ini”, jelas Olin
Lanjut Olin, Kami memperbaiki Waste Water Treatment Plant (WWTP), dengan System Extended, Anaerob (bakteri yang tidak butuh Oksigen untuk Hidup) dan Aerob( bakteri yang membutuhkan Oksigen untuk hidup) nya, kita memperbaiki dengan System Double. Aerob ataupun Anaerob dari Equalisasi (bak penampung utama) kita masukan dulu Ke proses Fisika Kimia, kemudian masuk ke DAF Aerob dan Anaerob. Kemudian Aerob dan Anaerob di Qualifier dan di ujung akhir akan mendapatkan hasil yang bagus”, terang Olin
Pengambilan Sample Limbah Olah Dansektor 21
Saat di tanya salah satu awak media terkait penemuan limbah yang masih berwarna putih, Olin menjelaskan,” Kemarin pada saat limbah ditemukan dan dilaporkan, itu proses masih belum 100% untuk System Treatment nya. Kemarin masih pakai Aerase saja, jadi COD nya mencapai 100 lebih, atau sekitar 110an. Nah sekarang sudah kita lengkapi, baik Sedimen, DAF, Aerob dan Anaerob serta Qualifier dan ini tinggal penyempurnaan saja. Kedepanya saya yakin hasilnya pun akan bisa digunakan untuk pertanian. Saat ini, COD sekitar 80 an dan Kapasitas WWTP 250 Kubik, sementara kapasitas limbah 150 Kubik, jadi masih aman untuk menampungnya”, pungkas Olin saat menerangkan di hadapan awak media.
( wieiw )