PenaKu.ID – Paguyuban Gabungan Baraya Saguling yang bergerak dalam usaha peternak ikan jaring apung mendukung upaya pemerintah untuk merawat kualitas air Citarum dengan beralih usaha ke kolam darat.
Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling (GBS), Asep Elep mengaku, saat ini keberadaan kolam jaring apung (KJA) di kawasan Saguling, Cirata, dan Jatiluhur bakal segera dikurangi. Hal tersebut dilakukan guna menjaga kualitas air dan pelestarian lingkungan waduk (bendungan).
“Para pembudidaya atau petambak ikan kolam jaring apung (KJA) yang berada di genangan Waduk Saguling tepatnya di Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mulai berani menjajaki alih usaha ke kolam darat,” ujar Asep, Kamis (30/9/2021).
Kendati demikian, menurut Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling itu, pihaknya perlu beradaptasi terlebih dahulu termasuk dalam mencari pangsa pasar.
“Namun, apa salahnya mencoba sebagai contoh, seraya berharap tidak semua KJA di Saguling dihilangkan. Misalnya masih diperbolehkan dengan jumlah yang dibatasi,” pungkasnya.
Paguyuban Gabungan Baraya Saguling Dapat Suport
Sementara itu, Kasi Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Iip Kusyaman, mengatakan, program alih usaha pembudidaya ikan KJA di Dermaga Ungrem Bongas mendapatkan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Melalui dana alokasi khusus (DAK) bantuan kolam, benih ikan lele, dan pakan,” katanya.
Ia mengatakan, dengan menggandeng pembudidaya ikan KJA GBS dengan tujuan agar mereka mulai alih usaha dari KJA ke kolam darat.
“Ini direspons positif oleh 10 kelompok yang mendapatkan bantuan 100 kolam darat dari kementerian,” jelasnya.
Nantinya, sambung dia, ketika KJA di kawasan Saguling ditertibkan untuk mendukung program Citarum Harum, para pembudidaya ikan sudah siap dan tetap memiliki pekerjaan.
“Paguyuban GBS mencakup anggota di lima desa, yakni Bongas, Rancapanggung, Budiharja, Batulayang, dan Mukapayung dengan total KJA mencapai 12.000 dari total KJA di Waduk Saguling 38.000,” sebutnya.
“Bantuan yang diberikan dan sudah berjalan yakni kolam darat berbentuk lingkaran dengan diameter 3 meter, 13.400 ekor benih ukuran 4-5 sentimeter/kelompok, dan pakan 1.480 kg,” pungkasnya.
**