Ekonomi

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk Melonjak: Apa yang Terjadi?

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk Melonjak: Apa yang Terjadi?
Ilustrasi (pexels)

PenaKu.ID – Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) kembali bikin geger pasar modal. Baru dua bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten ini meroket hingga hampir 9 persen pada perdagangan Senin (15/9/25).

Informasi dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa, pada sesi intraday, Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk sempat menyentuh level Rp1.510–Rp1.525 per saham. Lonjakan harga disertai ledakan volume transaksi, yang dalam beberapa hari terakhir menembus ratusan juta lembar. Data perdagangan menunjukkan minat beli investor ritel maupun institusi masih deras terhadap Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk.

Perjalanan Singkat Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk resmi melantai di bursa pada 9 Juli 2025. Sejak awal, pergerakan sahamnya tergolong liar. Dalam dua pekan pertama, CDIA bahkan sempat beberapa kali terkena suspensi akibat lonjakan harga yang terlalu cepat.

Meski sempat dihentikan perdagangannya, transaksi di pasar reguler dan negosiasi tetap ramai. Harga pun terus bergerak di atas level penawaran umum perdana (IPO).

Catatan platform pasar menunjukkan rentang harga 52 minggu CDIA sangat ekstrem, yakni dari Rp256 hingga Rp2.100 per saham. Angka ini mempertegas volatilitas tinggi sejak IPO.

Kenapa Saham Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk Bisa Meroket?

Sejumlah faktor disebut analis pasar sebagai pemicu lonjakan CDIA:

Aksi spekulatif: Ada indikasi akumulasi besar dari investor ritel maupun institusi kecil.

Efek saham baru: Emiten yang baru IPO kerap jadi incaran karena membawa narasi pertumbuhan.

Pasar negosiasi aktif: Harga di luar pasar reguler kerap lebih tinggi, menandakan permintaan tambahan.

Suspensi BEI: Intervensi bursa justru ikut menciptakan euforia karena dianggap sebagai “sinyal spesial”.

Meski menggiurkan, analis mengingatkan bahwa CDIA sangat berisiko. Volatilitas ekstrem membuat peluang cuan besar, tapi potensi kerugian juga bisa seketika.

Likuiditas saham ini juga belum teruji dalam jangka panjang. Lonjakan volume harian bisa saja bersifat sementara. Selain itu, aksi borong oleh pihak tertentu bisa menciptakan distorsi harga yang menjerat investor ritel.

Beberapa media bisnis mencatat bahwa CDIA saat ini menjadi salah satu saham paling disorot pasca-IPO. Aksi akumulasi besar, tingginya likuiditas, hingga intervensi bursa lewat suspensi, menjadikan saham ini pusat perhatian pelaku pasar.

Catatan: Artikel ini hanya laporan pasar, bukan rekomendasi investasi. Investor disarankan berkonsultasi dengan penasihat keuangan berlisensi sebelum mengambil keputusan.**

Exit mobile version