Tutup
PenaPendidikan

Ratusan Kursi Kepsek di Bandung Barat Kosong

×

Ratusan Kursi Kepsek di Bandung Barat Kosong

Sebarkan artikel ini
Ratusan Kursi Kepsek di Bandung Barat Kosong
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendi

PenaKu.IDRatusan kursi Kepsek (Kepala Sekolah) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih kosong lantaran telah habis masa jabatan. Saat ini diisi oleh pejabat (Pj).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendi mengatakan, Disdik KBB saat ini tengah melaksanakan kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat).

Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengisi kekosongan kursi Kepala Sekolah (Kepsek) dijenjang SD dan SMP yang ada di wilayahnya.

“Kekosongan untuk jenjang SD itu ada 240 sekolah yang kosong dan jenjang SMP sebanyak 36 sekolah,” katanya, Kamis (11/11).

Ia menjelaskan, ada tiga proses tahapan yang harus dilalui dalam perekrutan calon kepala sekolah ini, antara lain seleksi administrasi, seleksi subtansi dan tahapan ketiga yakni diklat.

“Salah satu syarat utama menjadi kepala sekolah adalah Diklat dan penguatan selama 72 jam,” jelasnya.

Ratusan Kursi Kepsek Harus Hasilkan SDM Unggul

Ia menerangkan, perekrutan calon kepala sekolah melalui mekanisme saat ini diharapkan mampu menghasilkan kepala sekolah yang mampu memberikan perubahan di dunia pendidikan.

“Di tengah kondisi dunia pendidikan saat ini harus mampu menjawab tantangan perkembangan zaman 4.0. oleh karena itu, kepsek harus melek teknologi. Selain itu, harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945,” terangnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) saat ini bergantung pada kualitas dunia pendidikan. Oleh karena itu, inovasi di dunia pendidikan dinilai sangat penting.

“Kita semua harus mampu menjawab tantangan zaman, apalagi saat kita mempunyai mimpi Kabupaten Bandung Barat ekonomi kuat tahun 2030,” katanya.

Ia berpesan, agar para calon kepala sekolah tersebut mempunyai inovasi, terutama dalam hal membentuk siswa yang mempunyai jiwa entrepreneur, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja.

“Bagaimana saat ini kita merubah pola pikir generasi muda untuk dapat menciptakan lapangan kerja bukan mencari pekerjaan,” pungkasnya.

***